Pastikan Pemkab Telah Jalankan Kewajiban

- Kamis, 30 Maret 2023 | 09:44 WIB
SUDAH TERPENUHI: Sejumlah hal yang diminta Pemprov Kaltim untuk mendukung rencana perbaikan Jembatan Sambaliung, diklaim sudah dipenuhi Pemkab Berau.
SUDAH TERPENUHI: Sejumlah hal yang diminta Pemprov Kaltim untuk mendukung rencana perbaikan Jembatan Sambaliung, diklaim sudah dipenuhi Pemkab Berau.

TANJUNG REDEB - Penjabat Sekertaris Kabupaten Berau, Agus Wahyudi, minta perbaikan Jembatan Sambaliung dilakukan setelah lebaran Idulfitri. Hal ini pun katanya telah pihaknya komunikasikan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Hal itu diutarakannya, mengingat mobilisasi masyarakat saat lebaran juga bergantung pada jembatan tersebut. “Mudahan setelah lebaran. Kita sudah komunikasi ke pihak Pemprov Kaltim, namun yang belum kita kantongi adalah hari H pelaksanaannya,” katanya saat ditemui, Rabu (29/3).

Diakuinya juga, dalam surat yang disampaikan DPUPR-Pera Kaltim kepada bupati Berau beberapa waktu lalu juga terdapat beberapa permintaan untuk Pemkab Berau persiapkan sebelum dimulainya perbaikan. “Untuk isinya sama dengan surat lama juga, diulangnya saja, dan sudah kita jalankan,” klaimnya.

Salah satu yang tertuang dalam surat itu disebutnya yakni perizinan Kapal Landing Craft Tank (LCT) yang nantinya akan digunakan untuk penyeberangan, hal itu pun katanya telah selesai. Meski sempat tarik ulur terkait perizinannya, akhirnya Pemkab Berau diminta perhatikan layanan keselamatan penumpang saat beroperasi.

“Kita di daerah sudah ke KUPP (Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan), mereka sudah melihat dan meninjau. Mereka minta kita siapkan seperti safety jacket,” ujarnya.

Sebab, jika mengacu pada aturan sejatinya LCT tidak diperkenankan untuk melakukan transportasi penumpang. Namun mendatangkan Kapal Fery juga dinilai tidak memungkinkan, karena tinggi kapal tersebut melebihi tinggi maksimal jarak jembatan dengan air meski dalam keadaan surut.

“Tapi kita tidak mungkin mobilisasi dengan kapal feri, tingginya melebihi jarak jembatan dan muka air yang hanya 7,3 meter. Sehingga yang memungkinkan adalah kapal LCT,” jelasnya.

Selain penyeberangan umum yang disediakan untuk masyarakat umum, DPUPR-Pera Kaltim juga meminta Pemkab Berau untuk memikirkan penyeberangan alternatif kendaraan dengan tonase berat. Hal itu juga dipastikan Agus telah dilaksanakan.

Nantinya angkutan dengan tonase besar seperti angkutan BBM Pertamina, CPO, dan lainnya disarankan menggunakan akses penyeberangan dari Gurimbang menuju Jobber Pertamina Maluang, Gunung Tabur.

“Itu juga sudah kita imbau, BBM, CPO itu kan banyak perusahaan, kita minta mereka juga partisipasi dengan menyediakan media penyeberangan secara mandiri,” ujarnya.

“Mereka kan tidak betah antre juga. Apalagi CPO sawit itu kan di Segah biasa menyeberangkan seperti itu. Kita harap mandiri lah,” sambungnya.

Penyediaan Kapal LCT sendiri telah disebutnya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi dengan memasukkannya ke Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) perbaikan Jembatan Sambaliung. Sehingga, Pemkab Berau tak perlu mengganggarkan kembali untuk penyediaan Kapal LCT tersebut.

Dengan itu juga, dirinya berharap pekerjaan nanti bisa lebih cepat selesai, mengingat keberadaan jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Dia berhadap kontraktor bisa melakukan inovasi, misalnya dengan menambah jam kerja dalam sehari sehingga target bisa dicapai lebih cepat.

“Yang kita harap pelaksanaan rehab ini bisa dipercepat. Waktu kerja yang ada dimaksimalkan,” tandasnya. (*/sen/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X