Fokus Tingkatkan Produksi Kakao

- Sabtu, 8 April 2023 | 20:24 WIB

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, pastikan pihaknya seriusi pernyataan Bupati Berau Sri Juniarsih, untuk mendirikan pabrik cokelat di Bumi Batiwakkal.

Namun disebutnya, hal itu adalah hal yang besar tapi memang hal yang cukup tepat, mengingat saat ini banyak pabrik seperti di Surabaya maupun Bali, menggunakan kakao dari Berau untuk dijadikan olahan cokelat.

“Dalam arti kita saat ini kita (Pemkab Berau, red) sedang merintis untuk kembali meningkatkan kejayaan kakao. Karena memang ibu bupati selalu bilang, bahwa cokelat Berau pernah mendapatkan predikat nomor satu skala nasional,” ujarnya kepada awak media beberapa waktu lalu.

“Makanya kami (Disbun, red) saat ini sedang gencar dalam melakukan upaya perluasan kebun kakao di wilayah perkampungan. Dan kita ada target dan pelan-pelan semoga perkebunan kakao bisa terus bertambah,” harapnya.

Menurut data yang dimilikinya, luas lahan perkebunan kakao di Berau saat ini sekitar 1.050 haktare (ha). Hal ini masih perlu dikembangkan, setidaknya hingga dua kali lipat. “Selain lahan yang dikelola oleh masyarakat, kami juga sedang mencari peluang investasi dari pihak swasta untuk bisa mengembangkan lahan kakao yang di Berau. Mudah-mudahan banyak investor yang berminat untuk investasi,” harapnya.

Pihaknya menawarkan kurang lebih 3.000 sampai 5.000 Ha untuk dikembangkan oleh investor. “Misalnya jika ada investor yang masuk maka untuk meralisasikan pabrik cokelat maka bisa semakin terwujud,” paparnya.

Diakuinya, saat ini produksi kakao Berau masih belum mencukupi untuk kebutuhan skala pabrik. Tetapi, pihaknya masih terus berupaya dalam melakukan peluasan lahan sehingga dapat memenuhi produksi secara mandiri. “Inikan program kedepan kita, dan memang saat ini harus ditingkatkan lagi,” tandasnya.

Diberikan sebelumnya, Pemkab Berau berkomitmen kuat untuk mengembangkan semua potensi yang ada di kampung-kampung, termasuk pada sektor perkebunan.

Dikatakan Bupati Berau Sri Juniarsih, kakao Berau yang berasal dari Kecamatan Kelay sempat mendapatkan penghargaan karena memiliki rasa yang unik. Sehingga ditegaskannya, kepada semua kepala kampung maupun masyarakat untuk tidak segan-segan berkomunikasi dengan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau maupun anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di daerah pilihan (Dapil) masing-masing untuk mengusulkan bibit kakao, membantu pemeliharaan, hingga pengemasan. Bahkan dalam mengajukan bibit komoditas unggulan lainnya.

“Saya bersama kepala dinas terkait berkomitmen untuk mendukung potensi yang ada di kampung masing-masing. Baik itu cokelat maupun komoditas lain,” ujar Juniarsih.

Dalam hal ini Sri Juniarsih sendiri pun memiliki keinginan untuk mendirikan pabrik cokelat di Kabupaten Berau. Dia ingin masyarakat Berau juga bisa merasakan cokelat lokal. Selain bisa dikenal secara luas, ekonomi masyarakat juga bisa meningkat. Sebab, sudah banyak permintaan bahan baku berupa biji kakao kering dari Berau untuk dikirim ke beberapa wilayah di Indonesia.

“Sayangnya, kita masih kekurangan kakao dan tidak bisa memenuhi kekurangan tersebut,” jelasnya.

Apalagi cokelat dari Berau menjadi rebutan bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Ekspornya sudah sampai ke Swiss, Amerika Serikat, hingga Jerman. Ini merupakan salah satu cara kita untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Ini bukan hanya cerita belaka, ini benar terjadi dan kita bisa wujudkan. Sepanjang masyarakat mau didukung,” tegasnya. (aky/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB
X