TANJUNG REDEB – Kurang dari dua pekan, masyarakat muslim akan merayakan Idulfitri. Aktivitas dan pergerakan uang pun diyakini akan naik signifikan. Momen ini acap kali dimanfaatkan oknum atau kelompok-kelompok tertentu untuk aksi kejahatan. Salah satunya peredaran uang palsu (upal).

Wakapolres Berau, Kompol Rangga Abhiyasa mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai aksi-aksi kelompok tertentu atau oknum yang mengedarkan upal. Sebab, di Berau sudah beberapa kali ditemukan peredaran upal, baik cetak sendiri maupun hanya oknum yang mengedarkan.

“Momen seperti ini yang biasanya dimanfaatkan oleh para oknum pelaku, maka dari itu kami meminta masyarakat untuk bisa waspada,” jelasnya.

Segala aktivitas yang menggunakan uang biasanya menjadi sasaran pelaku. Dilihat dari modus-modus yang pernah digunakan oleh pelaku cukup beragam. Di wilayah Berau, sempat ada peredaran upal dengan modus berbelanja di toko atau warung-warung menggunakan uang pecahan 100 ribu maupun 50 ribu. 

Kemudian modus baru terjadi di ATM yang meminta bantuan orang untuk transfer sejumlah uang ke nomor rekening tertentu. Sebagai gantinya pelaku menyodorkan uang tunai palsu kepada korban dan biasanya dilakukan malam hari.

“Untuk menghindari, masyarakat Berau perlu mewaspadai modus-modus tersebut. Harus lebih jeli memeriksa uang yang diterima dari setiap transaksi, karena dengan meningkatnya aktivitas jelang Lebaran biasanya orang banyak lengah,” sebutnya.

“Kalau ada menemukan segera lapor ke kami (polisi, red), agar anggota bisa juga dengan cepat menelusuri asal usul uang tersebut, “ tegasnya.

Masih menjelang Lebaran, Rangga menyebutkan pihaknya akan mengintensifkan kegiatan patroli. Dengan jumlah personel yang terus bertambah saat ini, disebutkan merupakan satu bentuk peningkatan upaya pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian. 

“Kalau soal uang palsu seperti tadi saya sebutkan warga harus lebih waspada dan reaktif kalau ada temuan segera lapor,” tandasnya. (aky/arp)