TANJUNG REDEB - Hasil perikanan Berau cukup menjanjikan, tahun lalu saja kata Kepala Dinas Perikanan Berau Dahniar Ratnawati, sebanyak 88 ton ikan kerapu dari Bumi Batiwakkal diekspor ke Tiongkok.
Adapun tahun ini katanya, baru 15 ton kerapu yang sudah diekspor dengan tiga kali pengambilan. Meski begitu, dirinya yakin, jumlahnya akan terus bertambah bahkan lebih besar dibandingkan ekspor tahun lalu.
“Untuk ekspor kerapu kapal asal Hongkong langsung mengambil menggunakan kapal khusus seperti kolam agar ikan tetap segar. Biasanya yang dipanen seukuran setengah kilogram. Itu sudah bagus,” ujarnya, belum lama ini.
Di Berau sendiri bebernya, selain di Maratua, penghasil kerapu juga berasal dari Pulau Derawan, Batu Putih, dan Bidukbiduk. Adanya ekspor ini pun sebutnya sangat membantu nelayan, karena harga yang ditawarkan semakin menjanjikan.
“Kalau tidak ada ekspor, nelayan juga bingung mau jual kemana, karena itu ikan jadi murah. Dan ikan kita sebenarnya bisa mahal kalau dijual ke luar negeri,” bebernya.
Selain kerapu, ekspor hasil laut Berau juga terdiri dari udang windu, udang putih, dan beberapa jenis ikan lainnya, tapi tidak langsung dari Berau, melainkan melalui daerah lain seperti, Tarakan, Surabaya, dan Jakarta.
“Untuk udang windu dikirim melalui Tarakan. Negara tujuannya juga sama, Tiongkok. Khusus udang putih, biasanya dibawa dulu ke Balikpapan menggunakan mobil pendingin. Lalu dibawa langsung ke negara tujuan menggunakan kapal niaga ekspor,” lanjut Dahniar.
Adapun jenis ikan merah, layur, hingga kakap transit melalui Surabaya dan Jakarta terlebih dulu. “Ada jenis ikan yang memang kurang peminatnya jika dipasarkan di Berau. Karena segmennya berbeda, makanya nelayan harus sadar eksportir,” tutupnya. (mar/sam)