Alih Mediakan Naskah Kuno Kesultanan Gunung Tabur

- Sabtu, 29 April 2023 | 18:09 WIB
NASKAH KUNO: Jajaran Dispusip Berau dan provinsi melihat naskah kuno milik Kesultanan Gunung Tabur.
NASKAH KUNO: Jajaran Dispusip Berau dan provinsi melihat naskah kuno milik Kesultanan Gunung Tabur.

GUNUNG TABUR – Naskah kuno milik Kesultanan Gunung Tabur telah dialihmediakan menjadi bentuk digital oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau. Bahkan ke depan akan diterjemahkan dengan mendatangkan ahli dari Pemerintah Pusat.

Kepala Dispusip Berau, Yudha Budisantoso mengatakan, naskah kuno saat ini berbentuk piringan bundar atau compact disk (CD) dan disimpan di Perpustakaan Daerah. Koleksi itu juga akan diperbanyak. Sehingga, masih ada cadangannya dan yang asli masih tetap dijaga jangan sampai rusak atau hilang.

“Kami berterima kasih kepada Sultan Gunung Tabur yang telah bersedia menyerahkan naskah kunonya untuk dialih mediakan dari bentuk fisik ke bentuk digital,” ujarnya.

Rencananya, ia menerangkan akan diserahkan kepada banyak pihak, supaya masyarakat juga banyak yang mengetahui tentang naskah kuno tersebut. Namun yang asli masih disimpan di kediaman Kesultanan Gunung Tabur di Kecamatan Gunung Tabur.

Diakuinya naskah kuno saat ini sudah banyak yang rusak lantaran tidak terawat sesuai standar yang ada. “Hanya disimpan di ruangan biasa seperti menyimpan buku pada umumnya. Semakin lama semakin rusak dan rapuh,  hingga banyak yang sobek dan dimakan rayap,” katanya.

“Ada ketentuannya harus disimpan di ruangan seperti apa. Makin lama semakin rusak dan rapuh. Itulah yang mau diselamatkan nantinya,” sambung mantan Camat Tanjung Redeb ini.

Naskah kuno juga rencananya akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Sebab, yang ada saat ini dalam bahasa Arab gundul yang mungkin hanya sedikit orang yang mengerti artinya.

Pihaknya juga telah melaporkan hal ini kepada provinsi hingga pusat dan akan ditindaklanjuti dengan mendatangkan ahlinya untuk menerjemahkan naskah kuno.

“Kami pun juga belum mengetahui terkait isi naskah kuno tersebut perihal apa,” ungkapnya.

Setelah diterjemahkan, naskah kuno nantinya akan dipublikasikan dan dikemas seperti buku dan akan disimpan di perpustakaan daerah maupun di perpustakaan sekolah-sekolah.

“Tujuannya memang untuk disebar luaskan sebagai literasi sejarah bagi generasi saat ini,” tuturnya.

Tidak hanya di Gunung Tabur, tapi pihaknya juga akan menjajaki Keraton Sambaliung. Berdasarkan keterangan keluarga kerajaan, mereka juga meniliki nakah kuno serupa. Namun, pihaknya juga belum pernah melihat. Jika memang ada, akan dialihmediakan juga dalam bentuk digital. Tapi itu juga tergantung pihak keraton bersedia atau tidak.

“Nanti kalau memang ada bentuk fisiknya, kami tinjau dulu dan didokumentasikan. Lalu kami informasikan ke provinsi untuk dialihmediakan juga,” tutupnya. (mar/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X