2024 Berpotensi Pemadaman Air Bergilir

- Sabtu, 29 April 2023 | 18:17 WIB
PERLU DUKUNGAN: Saat ini Perumda Batiwakkal terus berupaya mencapai target bupati Berau untuk melayani 25 ribu SR baru. Namun hal itu perlu didukung dengan pembangunan IPA baru.
PERLU DUKUNGAN: Saat ini Perumda Batiwakkal terus berupaya mencapai target bupati Berau untuk melayani 25 ribu SR baru. Namun hal itu perlu didukung dengan pembangunan IPA baru.

TANJUNG REDEB - Awal tahun 2024 di Berau terancam terjadi pemadaman air bergilir. Hal itu diakui Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman, diwawancara belum lama ini.

Hal itu disebutnya, karena Instalasi Pengelolaan Air (IPA) saat ini jumlahnya tidak mampu untuk memproduksi air untuk seluruh pelanggan yang ada.

Sehingga jika tahun ini tidak dibangun IPA baru, kemungkinan akan dilakukan pemadaman bergilir cukup besar. “Sekarang ini jumlahnya pas sekali,” ucapnya.

Terkait hal ini, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan DPUPR Berau untuk membangun IPA di Jalan Singkuang, Kelurahan Gunung Panjang. Rencananya akan dibangun dan diintegrasikan dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ruang bermain ramah anak. Anak sekolah bisa belajar terkait pentingnya air dengan pemandangan IPA PDAM.

“Kita usulkan di sana sekitar Rp 17 miliar untuk dibangun IPA dan intake untuk produksi airnya. Karena percuma kita punya jaringan pipa kalau produksi airnya tidak ada,” jelasnya.

Tidak hanya menggandeng pemerintah pusat dan daerah, tapi juga ke pemerintah provinsi untuk dibangunkan IPA di Tanjung Batu. Jika itu bisa diakomodir, pada 2024 Perumda Air Minum Batiwakkal mampu melayani SR hingga di Tanjung Batu. Jika intake dari pusat bisa berjalan, 2024 pihaknya optimistis dengan dana provinsi bisa melayani air bersih di Kampung Tanjung Batu.

Keberadaan IPA juga baru, juga tentu perlu untuk menjawab tantangan bupati Berau dalam menambah Sambungan Rumah (SR) sebanyak 25 ribu SR baru. Apalagi tahun ini juga akan dibangun intake berkekuatan 50 liter per detik dengan setara 4 ribu SR baru di Kampung Merancang Kecamatan Gunung Tabur.

Tahap pembangunannya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negata (APBN) senilai Rp 34 miliar, pengerjaannya pun sudah dimulai. “Karena kita tidak bisa bekerja sendirian, makanya kami butuh dukungan mulai dari daerah, provinsi maupun pusat,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga melobi kepala daerah sebagai kuasa pemilik modal (KPM), untuk membangunnya melalui Dinas Pekejaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau. Tahun lalu, beberapa titik sempat dibangunkan jaringan pipa baru di sejumlah daerah. (mar/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sinyal Kuat Isran-Hadi Kunci Gerindra

Rabu, 8 Mei 2024 | 20:00 WIB

Pyramid Game

Rabu, 8 Mei 2024 | 17:30 WIB

Kubar Fokus Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Rabu, 8 Mei 2024 | 16:30 WIB
X