TANJUNG REDEB – Kasus Covid-19 masih harus diwaspadai, terlebih per Kamis (4/5) di Bumi Batiwakkal kini terdapat 23 kasus Covid-19. Hal itu berdasarkan data yang dirilis Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Totoh Hermanto.
Dia juga menyebut, saat ini ada dugaan satu pasien terkonfirmasi varian baru yakni XBB 1.16 atau Arcturus. Dijelaskan Totoh, hal ini baru sebatas dugaan, karena masih menunggu hasil laboratotium dari Jakarta dan Surabaya. “Dugaan sementara iya, tapi belum bisa dipastikan,” katanya.
Dilanjutkan Totoh, varian tersebut menyebar dengan cepat, sehingga penularannya sulit untuk dikendalikan. Gejalanya sama dengan gejala Covid-19 varian lainnya. Yang membedakan hanya kecepatan penularan. “Di daerah lain sudah ada. Dan terjadi lonjakan kasus. Semoga di Berau tidak,” ujarnya.
Disinggung mengenai, berapa lama hasil lab keluar. Termasuk, apakah pasien yang menjalani perawatan klaster apa. Totoh menyarankan untuk mengkonfirmasi kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. “Langsung ke rumah sakit saja,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Jusram, mengatakan, saat ini ada enam pasien yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi normal. Dan terdapat satu pasien dengan kondisi lemah.
“Benar, ada satu pasien. Untuk pasien yang dirawat rata-rata ada komorbid,” katanya.
Ia menjelaskan, keenam pasien tersebut ada riwayat vaksin hingga dosis kedua. Jusram mengatakan, dirinya belum mendapatkan informasi terkait adanya dugaan salah satu pasien terpapar varian baru. “Saya belum dapat informasi. Atas nama siapa,” ujarnya.
Dilanjutkannya, sample juga belum diterima oleh pihak rumah sakit plat merah tersebut. Untuk sample ini, menurut Jusram biasanya dikirim ke Surabaya atau Jakarta. “Saya belum tahu. Silahkan tanya ke humas,” bebernya.
Terpisah, Humas RSUD dr Abdul Rivai, Azka, belum dapat dikonfirmasi terkait masalah ini. (hmd/sam)
