TANJUNG REDEB – Lantaran telat dibayar, Asrama Putra I Berau, Samarinda sempat diputus sementara oleh PLN jaringan listriknya.
Asrama yang terletak di Jalan Rumbia itu merupakan salah satu penunjang kebutuhan mahasiswa Berau yang menempuh pendidikan di Samarinda.
Ketua Asrama Berau Putra I Rumbia, Pandawa Borniat mengatakan pemutusan sementara terjadi sejak Jumat (28/4) hingga Senin (1/5), lalu pada Selasa (2/5) listrik kembali menyala.
“Iya itu (pemutusan listrik) benar, tetapi sudah diselesaikan,” ujar Pandawa.
Selama pemadaman, Pandawa menceritakan ia dan rekan-rekannya terpaksa bergantung kepada listrik yang disuplai dari rumah masyarakat di sekitar.
“Jadi kami menyambung kabel ke rumah warga,” jelasnya.
Hanya saja, bantuan itu menurutnya tidak bisa maksimal digunakan. Sehingga, penghuni asrama dipaksa menggunakan bantuan dengan efisian dan cermat. “Sekedar untuk mengisi daya ponsel, laptop dan perangkat ringan saja,” jelasnya.
Ia mengungkap, sempat listrik yang disumbangkan warga padam, lantaran penghuni menggunakannya untuk memasak nasi. Sehingga, daya yang digunakan tidak sanggup.
Keadaan tersebut tentu menyusahkan mahasiswa yang menghuni asrama. Padahal, sebagian kegiatan perlu dukungan listrik. Namun, pihaknya hanya bisa menerima dan menunggu penanganan sehingga listrik kembali tersambung.
“Dengan adanya pemadaman tentu rekan-rekan di asrama agak sulit untuk beraktivitas, karena listrik sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari hari,” tuturnya.
Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Samarinda Kota, Ferry membenarkan pemutusan sementara yang dilakukan pihaknya di Asrama Berau Putra I di Jalan Rumbia, Samarinda Ilir. Pemutusan sendiri dilakukan lantaran tagihan listrik belum dibayarkan atau menunggak.
“Informasi dari ULP pemutusan dilakukan karena tunggakan pembayaran listrik,” ujar Ferry saat dikonfirmasi pada Selasa (9/5).
Meski saat ini tunggakan sudah diselesaikan, namun ULP PLN Samarinda Kota akhirnya melakukan migrasi Kwh meter dari Pasca Bayar menjadi Prabayar atau menggunakan token bukan tagihan.
“Untuk kondisi saat ini sudah teraliri listrik. Saat ini dilakukan migrasi kwh meter dari pasca bayar menjadi prabayar,” jelasnya.
Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kabupaten Berau, Mulyadi membenarkan terjadi pemutusan, meski hal tersebut menurutnya telah diselesaikan dalam satu hari.
“Hanya asrama yang di Jalan Rumbia, hanya 1 hari diputus, besoknya sudah kita bayar,” jelasnya. (*sen/arp)