TANJUNG REDEB – Menjelang pertengahan tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau telah mengevakuasi sembilan jenazah dengan didominasi korban tenggelam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Berau, Nofian Hidayat, mengatakan, korban tenggelam terjadi di berbagai tempat. Dimulai pada, 5 Februari di Kampung Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur. Disusul pada 12 Februari di Kampung Dumaring, Kecamatan Talisayan.
“Selang waktu seminggu, dan satu korban belum ditemukan, yakni di Kampung Sambakungan,” bebernya.
Nofian menduga, korban hanyut terbawa arus, dan tubuhnya sudah terendam di dasar sungai. Kejadian selanjutnya yakni pada 20 Maret 2023, terjadi di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur. Berselang enam hari, kembali terjadi korban tenggelam di Kampung Capuak, Kecamatan Talisayan.
“Kedua korban berhasil ditemukan, setelah tiga hari pencarian,” katanya.
Lebih lanjut, kejadian kembali terjadi pada 13 April di Kampung Bidukbiduk, Kecamatan Bidukbiduk. Di mana korban seorang anak berusia 10 tahun, namun hingga kini jasadnya belum berhasil ditemukan. Kendalanya yakni arus yang deras, dan gelombang tinggi.
“Itu posisinya di laut. Kami mencari hampir sepekan, dan tidak membuahkan hasil,” ucapnya.
Kemudian, korban tenggelam kembali terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanjung Redeb, pada 24 April, dimana korban merupakan seorang lansia. Diduga tercebur saat beraktifitas di area pinggiran Sungai Segah.
Keluarga korban sempat melakukan pencarian, dan melapor kepada pihak kepolisian, namun jasad korban ditemukan tiga hari kemudian oleh motoris ketinting yang melihat sesosok mirip boneka. Namun setelah didekati, ternyata jasad korban.
“Iya berhasil dievakuasi, dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga,” ujarnya.
Terakhir, Abdul Gani (65) korban tenggelam di perairan Maluang, pada 5 Mei lalu. Kejadian bermula setelah korban mengisi BBM, dan berupaya menyalakan mesin ketinting miliknya, tiba-tiba kejang dan terjatuh ke sungai.
“Korban berhasil kami temukan setelah tiga hari pencarian, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ucapnya.
Selain tujuh korban tenggelam, dijelaskan Nofian, terdapat dua jenazah korban kebakaran yang dievakuasi oleh BPBD Berau, bersama dengan TNI Polri. Yakni di Kampung Suka Murya, Kecamatan Talisayan.
“Kejadiannya pada malam hari, dan tidak ada saksi, setelah pagi dicek, ternyata pondok korban sudah terbakar, dan jasad korban ditemukan di runtuhan puing bangunan,” ujarnya.
Kejadian kedua yakni, di Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, kejadian terjadi pada 12 April Terdapat satu korban jiwa meninggal dunia, akibat musibah kebakaran ini.
“Total hingga Mei ini, sudah ada 9 korban jiwa, dan didominasi kecelakaan air atau tenggelam,” tutupnya. (hmd/arp)