Minta Penambahan Tenaga Penyuluh Pertanian

- Kamis, 18 Mei 2023 | 15:08 WIB
Toris
Toris

KELAY - Camat Kelay, Toris, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bisa menambah tenaga penyuluh pertanian di wilayahnya, untuk membantu kegiatan masyarakat yang mayoritas bertani.

Saat ini katanya, hanya ada dua orang penyuluh untuk menangani 14 kampung. “Mereka (masyarakat, red) tentu sangat butuh (penyuluh), untuk pendampingan dan konsultasi seputar lahan tani mereka,” katanya, Rabu (17/5).

Toris sendiri sudah memperhitungkan, dengan jumlah tenaga penyuluh pertanian yang dimiliki Kabupaten Berau, setidaknya bisa ditambah untuk di wilayah Kelay. “Kan totalnya ada 49 orang, di Kelay hanya dua. Itu pun yang satu juga sebagai Kepala Balai Penyuluh Pertanian,” tuturnya.

Setidaknya kata Toris, di Kelay membutuhkan 7 tenaga penyuluh, dengan perhitungan satu tenaga penyuluh membawahi dua kampung. Meski demikian, dirinya tetap sadar dengan kondisi tenaga penyuluh yang juga sedikit. Sehingga, setidaknya dia berharap dari dua tenaga penyuluh bisa menjadi empat tenaga penyuluh.

Dirinya menjelaskan sudah pernah melakukan pertemuan dengan pihak dari Dinas Pertanian dan Peternakan untuk hal ini. Kala itu, Ia tidak serta merta menggunakan perhitungan satu tenaga penyuluh pertanian untuk dua kampung, namun dirinya meminta tenaga penyuluh dibagi sesuai bagian wilayah yang ada.

“Waktu itu saya meminta paling tidak per wilayah, tidak harus satu penyuluh untuk dua kampung,” ujarnya.

Dirinya menjabarkan, untuk wilayah hilir terdapat satu tenaga penyuluh pertanian misalnya untuk Kampung Merasa hingga Kampung Muara Lesan. Wilayah tengah sekitar Kampung Merapun serta wilayah hulu. Sehingga, setidaknya empat tenaga penyuluh pertanian bisa mencukupi kebutuhan di Kelay.

“Ketika masyarakat bertani terdapat masalah dengan tanaman. Apalagi semangat masyarakat dengan budidaya kakao cukup tinggi sekarang,” ujarnya.

Menurutnya, dengan kondisi dua tenaga penyuluh pertanian saat ini tugasnya cukup berat. Sebab, salah satunya ditugasi untuk mendampingi dua kampung, yaitu Kampung Merasa dan Kampung Muara Lesan. Serta satu lainnya yang bertugas sebagai Kepala BPP juga harus memberikan pendampingan bagi 12 kampung lainnya. “Ya memang di Kelay ini membutuhkan tenaga penyuluh tambahan,” pintanya.

Disebutnya, komoditas yang banyak digemari oleh masyarakat di wilayah hilir seperti Kampung Merasa adalah budidaya kakao. Berbeda dengan wilayah tengah yang meliputi sebagian masyarakat Kampung Muara Lesan, Lesan Dayak, hingga Sidobangen lebih tertarik dengan tanaman pohon karet. “Serta kalau wilayah hulu, termasuk merapun itu rata-rata sawit,” ujarnya.

Dirinya juga terus mengusahakan, untuk wilayah hulu Kelay agar tetap membatasi penanaaman sawit. Di samping untuk menjaga ekosistem alam, juga untuk menghindari masyarakat harus bersinggungan dengan hukum lantaran menyentuh Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK).

“Apalagi sawit ini kan budidaya perkebunan, bukan budidaya kehutanan. Kalau semua dibuka, bisa merusak Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelay,” pungkasnya. (*/sen/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB

Lahan Terbakar, Asap Mengepul Belasan Jam

Rabu, 17 April 2024 | 14:00 WIB
X