TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Sosial telah mengajukan pembangunan Panti Sosial terpadu ke Pemerintah Provinsi Kaltim, untuk menangani permintaan Orangtua Lanjut Usia (Lansia), Orang dengan Gangguan Jiwa, serta Orang dengan Disabilitas di Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Iswahyudi, menerangkan, pembangunan panti sosial merupakan kewenangan Pemprov Kaltim. Untuk kebutuhan sendiri, dirinya memang mengakui belum terlalu mendesak, namun hal itu tetap diupayakan.
“Sebetulnya dari segi jumlah belum banyak. Tapi sudah mulai ada keluhan untuk lansia maupun ODGJ, dan remaja,” terang Iswahyudi, Kamis (18/5).
Pada tahun 2024 ini, diketahui Pemprov Kaltim tengah melakukan rehabilitasi terhadap panti sosial yang ada di Kalimantan Timur. Bersamaan dengan itu, harapannya nanti pengiriman penghuni panti bisa disalurkan ke panti-panti yang dimiliki Pemprov Kaltim.
“Kalau itu bisa, sebetulnya tidak ada masalah. Bisa kita kirim,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Berau tetap melaporkan ke Kementerian Sosial, bahkan dalam waktu dekat pihaknya berencana mengirim ODGJ ke panti yang ada di Kalsel, yang merupakan panti yang dimiliki oleh kementerian.
"Walupun sebetulnya sekarang kementerian tidak ranahnya ke situ. Panti yang berlokasi di Kalimantan Selatan itu memang khusus ODGJ. Nanti akan ada yang rujuk 2 orang," tuturnya.
Pengiriman atau rujukan masyarakat ke panti sosial juga semestinya bisa dilakukan ke satu panti saja. Panti sosial yang bisa menangani semua jenis penghuni. Namun, sejauh ini setiap panti memiliki spesifikasi penanganan masing-masing, seperti contohnya yang dimiliki di Kota Samarinda.
“Tetapi dalam pelaksanaannya memang tidak bisa karena mempunyai spesifikasi. Seperti di Samarinda, itu berbeda beda disendirikan,” ujarnya.
Kebutuhan panti sendiri sebetulnya kata Iswahyudi yakni lansia dan ODGJ tidak harus di Berau, tetapi paling tidak ada jalan keluar Sehingga, dalam memberikan rekomendasi rujukan juga tidak terlalu jauh dan bisa menekan pengeluaran. “Misalnya nanti ada dibangun di Bontang, tidak apa setidaknya lebih dekat,” tuturnya.
Pihaknya sendiri juga mendorong beberapa tempat misalnya Baznas, atau panti sosial yang beroperasi di Kabupaten Berau membuka peluang kerja sama. “Ketika ada wadah untuk mereka bisa kita bantu untuk makannya ataupun lainnya sesuai kewenangan Dinsos Berau,” tandasnya. (*/sen/sam)
