Bicara Bola

- Jumat, 19 Mei 2023 | 14:34 WIB
-
-

MAKAN ikan bakarkah daeng? Pesan WA teman yang baru tiba dari Samarinda. Ia memang jatuh cinta dengan ikan bakar. Apalagi, udang galahnya.

Saya tahu, ia paling suka dengan masakan ikan dan udang bakar di salah satu rumah makan di Jalan Gajah Mada. Yang dipesan, ikan bakar dengan bumbu tipis dan udang galah bakar. Sayurannya, cah kakung bawang putih. Sambalnya tentu tak ketinggalan.

“Jalannya ditutup,” kata saya. Membalas pesan WA teman saya itu. Ada pengerjaan drainase. Sehingga Jalan Gajah Mada dari arah Jalan Pangeran Antasari dan dari arah Jalan Panglima Batur, ditutup sementara. Tidak lama, tapi sepanjang teman saya berada di Tanjung Redeb, pengerjaan itu masih terus berlangsung.

Dua sisi jalan yang dikerjakan itu, walau berada di lokasi pintu masuk masjid, masih ada pilihan lain. Sehingga, kegiatan salat tidak terganggu. Ada pintu alternatif dari arah Jalan Panglima Batur.

Sistem pengerjaan drainase sekarang ini, beda dengan teknik yang dipakai dulu. Kalau dulu, ada pasang batu. Pengerjaan drainase banyak memerlukan waktu. Juga menghalangi pengguna jalan. Ada tumpukan material di jalanan.

Sekarang, sudah dibuat duluan dengan bahan beton yang kokoh. Begitu selesai penggalian, beton berbentuk ‘U’ tinggal dipasang. Jadi pengerjaan drainase di Jalan Gajah Mada, tidaklah berhari-hari. Apalagi berminggu-minggu.

Sepertinya, jalur di depan rumah saya di Jalan AKB Sanipah, bakal kena giliran juga. Memang pengerjaan drainase dan trotoar baru satu sisi. Kemungkinan, pengguna jalan juga akan sedikit terganggu. Kalau di Jalan AKB Sanipah sedikit aman. Banyak jalan alternatif yang bisa dilalui kendaraan.

Hari libur bekerja bagi ASN, tidak berpengaruh atas kunjungan ke warung pojok. Pak wakil ketua PN, tetap setia di pagi hari menikmati teh susu. Suasananya sama dengan hari-hari sebelumnya.

Padahal waktunya lumayan lama. “Pasti banyak yang memanfaatkan hari kejepit ini,” kata salah seorang pengunjung warung. Lumayan, memanfaatkan hari kejepit, perjalanan bisa cukup jauh. Teman-teman yang kerja di perusahaan maupun di perbankan, pasti memanfaatkan hari libur.

Karena hari libur, tema yang dibahaspun tidaklah berat. Setiap bertemu baik di warung maupun di rumah makan atau di manapun, yang dibicarakan hasil pertandingan final sepakbola SEA Games di Kamboja.

Ada yang memanfaatkan dengan taruhan. Banyak yang kecele, karena menganggap tim gajah putih Thailand di atas angin. Seperti biasanya setiap pertemuan dua musuh bebuyutan itu. Ketemu di finalpun, banyak yang pesimistis Indonesia bisa menang.

Saya berpendapat lain. Bersama teman-teman di warung pojok, bahwa ukurannya ketika Indonesia bertemu Vietnam. Ketika berhasil menang, maka saya memprediksi kalau menghadapi Thailand di final bakal seru. Indonesia punya bekal kemenangan dengan Vietnam.

Dan memang benar. Sepanjang laga berlangsung, Indonesia mampu mempertontonkan permainan terbaiknya. Saya semula berpikir, selisih angka gol tidak terlalu besar. Nyatanya, di hasil akhir, sungguh memalukan bagi kesebelasan Thailand. Angka 5-2 bagi Indonesia itu, membuat Thailand kehilangan muka.

“Kalau begitu permainannya, wajar Indonesia menang,” kata Asiang yang masuk dalam kelompok gila bola. Permainan yang enak ditonton. Para pemain yang terus menahan diri, tidak melayani permainan keras dan kasar yang dilakukan tim lawan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X