Juga Waspadai Virus LSD

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 18:44 WIB
SUDAH TELIHAT: Salah satu penjual yang berada di Jalan H Isa III sudah mulai menjajakan hewan kurban untuk disembelih pada perayaan kurban nanti.
SUDAH TELIHAT: Salah satu penjual yang berada di Jalan H Isa III sudah mulai menjajakan hewan kurban untuk disembelih pada perayaan kurban nanti.

TANJUNG REDEB – Sejumlah pedagang hewan ternak mulai bermunculan jelang Hari Raya Iduladha. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Junaidi, melalui Medik Veternir Iwan Kadianto,memastikan kalau kedatangan hewan tersebut akan terus pihaknya pantau.

Sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap hewan yang masuk di Kabupaten Berau. “Saat ini masih terus kita pantau hewan-hewan kurban yang masuk dari luar daerah,” ujarnya kepada Berau Post, Kamis (18/5).

Menurut data yang dimilikinya, saat ini sudah ada beberapa lokasi tempat penjualan hewan kurban, dan untuk saat ini baru terhitung sebanyak lima lokasi. Lima lokasi yang dimaksudnya salah satunya berada di Jalan H Isa III dan Jalan Sultan Agung. “Untuk saat ini baru ada lima yang terdata, pastinya jumlah tersebut akan terus bertambah hingga hari penyembelihan hewan kurban nanti,” katanya.

Ditanya terkait pengawasan, Iwan mengaku bahwa sama seperti tahun-tahun sebelumnya untuk hewan kurban yang masuk ke Kabupaten Berau melalui jalur laut yang biasanya didatangkan dari Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan beberapa daerah lainnya. “Untuk menekan terjadinya penyakit pada hewan kurban, nantinya hewan kurban tersebut akan dilakukan isolasi terlebih dahulu, setelah dilakukan isolasi dan dinyatakan bebas dari penyakit maka hewan tersebut bisa dijual,” paparnya.

Ia juga mengakui, bahwa selain kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ada beberapa penyakit yang ditakuti bisa menyebar yaitu LSD (Lumpy Skin Disease) dimana penyakit tersebut menyerang bagian kulit hewan yang bisa menyebabkan infeksi kepada hewan. “Sehingga kita harus bisa lebih teliti lagi untuk mendata hewan yang masuk karena selain PMK kita juga harus waspada terhadap virus LSD, karena itu juga tidak kalah bahaya,” imbuhnya.

Saat ditanya mengapa Berau harus mendatangkan hewan kurban dari luar daerah, Iwan menjelaskan bahwa untuk saat ini hasil ternak lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pasar pada saat hari raya kurban. Sehingga, menurutnya perlu adanya tamabahan hewan dari luar daerah. “Seperti data yang kita miliki pada tahun lalu, ada sebanyak 1.238 ekor sapi yang dikurban untuk wilayah Kabupaten Berau, sehingga jika hanya mengandakan peternak lokal seperti belum meampu memenuhi kebutuhan tersebut,” tandasnya. (aky/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X