TANJUNG REDEB – PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Jobsite Binungan-Suaran, menggelar Talk Show Kesehatan, dengan mengangkat tema “Peran Keluarga dalam Pengelolaan Kesehatan Pekerja”. Kegiatan tersebut, digelar di Hotel Grand Parama, Tanjung Redeb, Minggu (21/3).
Tampak para peserta yang merupakan istri dari pekerja BUMA Jobsite Binungan-Suaran, antusias mendengarkan arahan dari pemateri. Materi kesehatan ini tentu sangat berperan penting bagi para istri pekerja tambang. Di mana peran istri sangat vital, menjadi promotor kesehatan bagi sang suami.
Acara ini juga terselenggara dengan baik karena bekerja sama dengan Paguyuban Berau dan 5 Serikat Pekerja, yaitu SPSI Binungan, SPSI Suaran, SPTB Binungan, FPE KSBSI Binungan, dan PPMI Binungan-Suaran.
Dijelaskan, Arintoko Saputro, selaku wakil Kepala Teknik Tambang BMO 2, edukasi dan parenting perlu bagi seorang istri. Jangan sampai, beban pekerjaan, malah ditambah beban yang diberikan istri. Seorang istri harus bisa mejadi agen dalam membantu suami semangat dalam bekerja, dan pulang dengan selamat. Karena, kesehatan berasal dari keluarga dan kembali ke keluarga serta lingkungan kerja.
"Dengan kegiatan ini, harapannya para istri dapat memberikan support untuk para suaminya yang bekerja agar bekerja dengan sehat dan selamat," ucapnya.
Suami tentu lebih banyak menghabiskan waktu untuk berada di rumah dengan istri, bercerita berbagai hal, dan menganggap istri sebagai “rumah” yang nyaman. Namun jika hal itu tidak didapat di rumah, tentu suami akan lebih suka berada di luar rumah, akhirnya jam kerja dan jam tidur menjadi terganggu.
"Untuk para istri pekerja selalu mengingatkan dan mengimbau agar suaminya tidur yang cukup minimal 6 jam, sehingga ketika bekerja tidak fatigue (kelelahan) dan bekerja dengan produktif," tambahnya.
Sementara itu, Tri Putra Anggono selaku Penanggung Jawab Operasional BUMA Binungan-Suaran menambahkan, tujuan kegiatan ini memberikan edukasi, pemahaman, dan pengertian tentang peran istri dalam membantu kesuksesan suami. Bagaimana, istri merupakan apotek berjalan, bahkan bisa dibilang perawat, dalam suatu rumah tangga.
“Tanggung jawab suami dan istri jelas porsinya. Support dari istri, tentu menambah semangat baru bagi suami,” tambahnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini disambut positif seluruh peserta yang hadir. Banyak ilmu dan materi yang didapat dan bisa diterapkan di rumah. Ia melanjutkan, kehidupan pernikahan menjadi ajang impian dan tujuan banyak orang, bahkan tidak jarang dipandang sebagai sesuatu yang wajib untuk dilalui bagi semua orang. Tampilan luar pernikahan yang berpusat pada kehidupan rumah tangga harmonis memukau banyak orang, menimbulkan euforia dalam memandang pernikahan itu sendiri tanpa mempertimbangkan banyaknya peran baru serta tanggung jawab yang harus dijalani setelah menikah. Tanggung jawab menjadi suami atau istri tidak berhenti ketika mengucapkan janji pernikahan atau usai setelah resepsi bersama. Peran menjadi pendamping hidup orang lain adalah pekerjaan selamanya, hingga maut memisahkan.
“Dan peran tentu tidak selalu diberikan kepada istri, namun suami juga berperan, menjadi ayah yang sehat bagi keluarga,” tutupnya. (***/hmd/udi)
