TANJUNG REDEB – Sebagai bentuk upaya meningkatkan kemandirian dan menambah keahlian, anggota PKK Kelurahan Teluk Bayur mendapat dampingan pelatihan membatik, program PPM PT Berau Coal, kemarin (22/5).
Ketua PKK Kelurahan Teluk Bayur, Hamliyah mengatakan, kegiatan pelatihan membatik tersebut sejatinya memang sudah direncanakan sejak lama. Karena pihaknya menginginkan Kecamatan Teluk Bayur khususnya, juga bisa memiliki ciri khas batik tersendiri.
“Alhamdulillah sudah terlaksana, yang mana pesertanya adalah PKK Kecamatan dan Kelurahan Teluk Bayur, dan ibu-ibu Dasawisma dari beberapa RT terdekat,” ujar Hamliyati.
Pihaknya juga berterima kasih kepada PT Berau Coal yang telah memfasilitasi dari segi pendanaan dan pelatihan membatik tersebut. Ia mengharapkan, hasil pelatihan membatik dapat menjadikan masyarakat Teluk Bayur bisa membuat batik sendiri, juga dengan ciri khas batik Teluk Bayur.
“Apalagi saat ini, batik digalakkan tiap daerah untuk memiliki ciri khasnya masing-masing. Tapi semoga nantinya jika memungkinkan setiap instansi maupun sekolah bisa memakai batik khas Kabupaten Berau,” jelasnya.
Dirinya pun berharap, pelatihan keterampilan membatik bisa terus berkelanjutan, semisal ke depan mungkin ada studi tiru ke daerah pengrajin batik yang sudah terkenal dengan produksi dan karya batiknya. Sehingga bukan hanya membuat dan melihat saja. Nantinya juga lebih lanjut dirinya berharap ada pelatihan menjahit.
“Jadi terdapat kesinambungan dari membatik kemudian menjahit, sehingga ibu-ibu di Kelurahan Teluk Bayur, khususnya anggota PKK, bukan hanya bisa membatik tapi bisa juga menjahit hingga bisa membuat suatu produk batik siap guna,” bebernya.
Sekretaris Dekranasda Berau, Mega Hadiyaty menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada PT Berau Coal dalam membantu memajukan UMKM di Berau. Harapannya bukan hanya sampai di pelatihan saja, tetapi juga bisa terus berkelanjutan pendampingannya untuk warga ataupun pelaku UMKM, khususnya saat ini di Kelurahan Teluk Bayur.
“Terima kasih Berau Coal, karena sudah berupaya dalam memberi kontribusi nyata, khususnya dalam membantu mengembangkan pelaku UMKM di Berau, terutama dalam hal ini memberi pelatihan membatik,” jelas Mega.
Harapannya pelaku UMKM Berau bisa berkembang dan mampu memiliki keahlian bagi SDM itu sendiri. Pelatihan seperti ini dianggap perlu sebagai wujud komitmen dan konsistensi pemerintah yang bersinergi dengan pihak ketiga dalam hal ini PT Berau Coal, terhadap peningkatan keahlian dan kemampuan pelaku UMKM di Berau. Sehingga secara tidak langsung juga meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Itu harapannya kita, batik lokal bisa secara meluas digunakan. Dengan adanya pelatihan seperti ini tentu saja harapannya ke depan akan ada banyak pembatik-pembatik andal, sehingga banyak pula batik lokal yang diciptakan, tentu dengan ciri khas masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, Community Development PT Berau Coal, Aprita Lestari Harahap, mengaku pelatihan membatik ini merupakan salah satu upaya dari PT Berau Coal melalui program peningkatan ekonomi kreatif, yang memang perlu ditingkatkan.
“Sudah ada dua kelurahan yang diberi pelatihan membatik seperti ini, selain di Teluk Bayur, juga di Gunung Panjang,” kata Aprita.
Menurutnya, perlunya pelatihan membatik ini tentu saja sebagai bentuk dukungan terhadap budaya penggunaan batik di Berau. Karena saat ini baik tingkat sekolah maupun instansi sudah mulai menggalakkan penggunaan batik.
“Selama 5 hari pelatihan membatik ini akan berlangsung. Harapannya bisa berjalan lancar, anggota PKK juga diminta serap betul ilmu dan pengetahuannya tentang membatik ini,” tuturnya.
“Dengan banyaknya yang bisa membatik tentu lebih banyak juga nantinya motif-motif batik yang diciptakan melaluiinovasi dan kreatif masing-masing,”. (mar/adv/arp)