Biarpet Lagi, Bupati Tegur Manager PLN

- Selasa, 23 Mei 2023 | 15:17 WIB
LAGI: Biarpet kembali terjadi, hal ini disebut karena bermasalahnya boiler 3 PLTU Lati, sehingga mengakibatkan pengurangan suplai ke PLN Berau.
LAGI: Biarpet kembali terjadi, hal ini disebut karena bermasalahnya boiler 3 PLTU Lati, sehingga mengakibatkan pengurangan suplai ke PLN Berau.

TANJUNG REDEB – Dalam dua hari terakhir masyarakat Berau kembali dibuat kesal dengan adanya pemadaman bergilir yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Adanya hal itu juga menjadi perhatian Bupati Berau, Sri Juniarsih.

Saat dirinya melakukan koordinasi dengan manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Berau, pemadaman listrik bergilir akan terjadi kurang lebih selama empat hari.

Bupati pun mengingatkan agar PLN menepati janjinya, tidak lebih dari hari yang sudah ditentukan. “Informasinya pemadaman tersebut terjadi selama empat hari, dan saya juga sudah meminta agar jangan sampai molor lagi,” ujarnya kepada Berau Post, Senin (22/5).

Dengan kembali adanya pemadaman tersebut juga disesalkan olehnya. Pasalnya, dengan adanya mesin cadangan sebesar 7 megawatt (MW) yang beberapa waktu sudah sampai di Berau, menurutnya seharusnya sudah tidak ada lagi pemadaman. “Ini di luar dugaan kita juga, dan saya juga sudah menegur direktur PLN terkait permasalahan tersebut, dan saya juga sudah menenakan kepada dia (Direktur PLN, red) bahwa jangan sampai molor jadwal empat hari pemadaman tersebut,” tandasnya.

Terkait dengan pemadaman ini juga turut disesalkan Ketua DPRD Berau Madri Pani, menurutnya Pemkab Berau tidak bisa menjamin bahwa pemadaman listrik ini tidak akan terjadi lagi di Kabupaten Berau. “Ini mesin kita sewa, berarti kita tidak bisa menjamin bahwa pemadaman itu tidak akan terjadi lagi meskipun beban sewa dibebankan ke pihak PLN,” ucapnya.

Menurut Madri Pani, dirinya bekerja sesuai dengan tupoksi sebagai Ketua DPRD Berau yang dipilih oleh masyarakat, diangkat masyarakat dan digaji oleh masyarakat sebagai pusat kontrol pemerintah dalam hal ini Pemkab Berau. “Kalau kita masih mengontrol pemerintah berarti kan kita sayang dengan Pemerintah, supaya lebih kerja fokus dan kerja yang bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Terkait dengan pemadaman yang kembali terjadi ini, Madri Pani juga sebelumnya telah berkomunikasi kepada pihak PLN, informasi terjadi pada saat ini kondisi kelistrikan di Kabupaten Berau mengalami defisit daya akibat penurunan daya pada PLTU Lati, disebabkan gangguan pada Boiler unit tiga. Meski pembangkit sewa sudah dimaksimalkan, namun belum mencukupi kebutuhan daya. “Jadi pertanyaannya adalah jika mengalami kerusakan apakah tidak ada solusi dari PLTU Lati, seperti suku cadang, membeli alat yang rusak atau mendatangkan ahlinya ke sini (Kabupaten Berau, red) untuk melakukan perbaikan, dengan anggaran yang kita miliki sebesar Rp 3,5 triliun kenapa tidak difokuskan agar tidak adanya pemadaman listrik kembali,” katanya.

Dirinya menyebut, mesin yang berdaya 7 MW yang disewakan oleh PLN Berau bukan benar-benar milik Pemkab atau PLTU, ini hanya bantuan agar bisa memenuhi kebutuhan daya listrik yang ada di Kabupaten Berau. “Sesuatu yang disewa tidak selamanya atau berjangka, sebenarnya ini tinggal keseriusan dari pemerintah kabupaten membuktikan kepada masyarakat bahwa dia bekerja secara profesional, PLTU juga harus bertanggung jawab jangan sampai sudah keadaan mesin begini baru uring-uringan,” ucapnya.

Sementara manajemen PLN Berau belum bisa dimintai keterangannya terkait hal ini, awak media sudah coba menghubungi Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Berau, Akhlis, namun belum mendapat respons. (aky/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X