Berau Masih Terus Dihantui Biarpet

- Rabu, 24 Mei 2023 | 11:34 WIB
M Harryadi Poel
M Harryadi Poel

TANJUNG REDEB – Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau, M Harryadi Poel, benarkan pemadaman yang terjadi beberapa hari terakhir akibat kekurangan daya yang disuplai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati ke PLN.

Meski kerusakannya tidak separah yang terjadi sebelum Ramadan lalu, namun pembangkit sewa dengan daya 7 MW yang sebelumnya didatangkan pihaknya tidak mampu menutupi semua kebutuhan daya.

Jika biasanya PLTU Lati menyuplai 8 hingga 10 MW, kini hanya 5 MW saja. Sedangkan beban puncak di Berau saat ini katanya semakin tinggi, yakni mencapai 31 MW. Adapun daya yang dimiliki saat ini hanya 26 MW, yang terdiri dari PLTD Sambaliung dan PLTD Sewa 15,7 MW, PLTU Berau 6,1 MW, Excess PLTU Lati 5,4 MW, dan suplai dari selor 1,4 MW.

Berdasarkan informasi yang pihaknya terima, perbaikannya membutuhkan waktu sekitar sepekan. “Saat ini proses pembongkaran sehingga menurut informasi yang saya terima itu bisa memakan waktu satu minggu pengerjaan dan terhitung sejak Minggu (21/5) lalu,” jelasnya.

Herryadi menyebut, dengan perkembangan Berau yang cukup pesat, biarpet masih akan terus menghantui, khususnya selama belum terkoneksi dengan transmisi Kaltim.

“Saat ini sistem trasmisi kita baru sampai di Sanggata-Maloy (Kutai Timur), dan masih berjalan melalui Kecamatan Talisayan hingga ke Tanjung Redeb. Masih ada dua season lagi proses tahapan pembangunan,” jelasnya lagi.

Sehingga menurutnya hal tersebut masih terus berproses dan ditargetkan pada 2024-2025 sudah selesai. Untuk mengatasi terjadinya pemadaman selama proses itu berlangsung, dirinya juga kembali mengusulkan untuk penambahan mesin.

Dia berharap agar hal tersebut bisa segera direalisasikan oleh pusat. Tetapi untuk jangka panjang pihaknya juga masih menunggu percepatan pembangunan transmisi tersebut. “Jika transmisi itu ada kita tidak perlu lagi pembangkit yang ada di sini. Jika ada gangguan kita dapat suplai dari Banjarmasin,” imbuhnya.

Herryadi juga mengaku bahwa pihaknya sudah memohon ke pusat untuk bisa menambah mesin pembangkit sebanyak 15 MW untuk jangka pendek, yang dapat membackup di Kabupaten Berau.

“Saya juga sudah sempat berkoordinasi dengan stekholder dan saya katakan, bahwa beban kita lebih besar dari daya mampu. Saat ini kita memiliki 26 MW dan beban puncak 31 MW, sehingga langkah yang kita ambil adalah meminta penambahan pembangkit 15 MW,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, adanya pemadaman ini juga menjadi perhatian Bupati Berau, Sri Juniarsih. Saat dirinya melakukan koordinasi dengan manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Berau, pemadaman listrik bergilir akan terjadi kurang lebih selama empat hari.

Bupati pun mengingatkan agar PLN menepati janjinya, tidak lebih dari hari yang sudah ditentukan. “Informasinya pemadaman tersebut terjadi selama empat hari, dan saya juga sudah meminta agar jangan sampai molor lagi,” ujarnya kepada Berau Post, Senin (22/5).

Dengan kembali adanya pemadaman tersebut juga disesalkan olehnya. Pasalnya, dengan adanya mesin cadangan sebesar 7 megawatt (MW) yang beberapa waktu sudah sampai di Berau, menurutnya seharusnya sudah tidak ada lagi pemadaman.

“Ini di luar dugaan kita juga, dan saya juga sudah menegur direktur PLN terkait permasalahan tersebut, dan saya juga sudah menenakan kepada dia (Direktur PLN, red) bahwa jangan sampai molor jadwal empat hari pemadaman tersebut,” tandasnya. (aky/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X