Simulasi Lagi

- Kamis, 25 Mei 2023 | 14:35 WIB
-
-

TAK banyak yang memberi komentar, sekitar hasil yang diperoleh dari arena MTQ provinsi di Balikpapan. Memang sungguh menyedihkan. Ini menjadi pelajaran lagi untuk tahun berikutnya.

Saya sempat optimistis, ketika jumpa dengan anggota tim MTQ Berau di Bandara Balikpapan. Persis di hari terakhir jelang penutupan. Kami membahas soal peserta salah satu daerah yang terkena diskualifikasi.

Berau tak satupun terkena diskualifikasi, kata salah seorang dari tim yang pulang sebelum penutupan MTQ. Dari gambaran itu, sayapun memberi semangat, setidaknya Berau masuk dalam kelompok 3 besar. Moga saja masih menempati posisi di tiga besar, kata saya.

Keesokan harinya, saya menyaksikan pengumuman hasil MTQ di media sosial. Terkejut juga, ketika menyebutkan kalau Berau berada pada urutan nomor delapan, dari seluruh kabupaten kota. Jauh betul menurunnya.

Sebagai catatan saja. Berau pernah menjadi juara umum sekaligus sebagai daerah pemegang piala tetap. Ini diraih ketika Pak Makmur dan Pak Rifai sebagai bupati dan wakilnya. Kala itu, Pak Makmur benar-benar mencurahkan waktu dan tenaganya, agar disetiap pergelaran MTQ tingkat provinsi, selalu berada di tempat yang membanggakan.

Hanya mampu merebut satu kejuaraan. Ini akan menjadi catatan penting bagi semua yang terlibat dalam pembinaan seni baca Alquran. Masih cukup waktu untuk bersiap-siap, mengikuti kembali MTQ tingkat provinsi tahun depan.

Tapi ada yang lebih penting. Seperti yang beredar di media sosial, hari Kamis (25/5) itu ada kegiatan yang menyangkut banyak orang. Kabarnya, perbaikan Jembatan Sambaliung yang sempat tertunda beberapa bulan, akan dimulai pengerjaannya awal juni nanti.

Saya sudah membayangkan crowded-nya di sekitar lokasi penyeberangan yang sudah ditetapkan. Sebelumnya sudah pernah dilakukan simulasi. Dan, kabarnya hasilnya cukup memuaskan.

Semoga saja, simulasi yang akan berlangsung hari Kamis itu, juga skenarionya sama dengan simulasi yang dilakukan sebelumnya. Banyak yang masih sangsi kalau proses penyebrangan itu terhindar dari masalah.

Sebab, mobilitas kendaraan dihari-hari biasa, ribuan banyaknya. Kendaraan inilah yang diangkut bergantian, baik dari arah Sambaliung maupun dari sisi Tanjung Redeb. Di sinilah letak repotnya.

Simulasi yang pernah dilakukan sebelumnya,  belum terlihat dimana titik yang dianggap rawan terjadinya penumpukan kendaraan. Waktu itu, semua lancar-lancar saja. Dan menghitung waktu penyeberangan lebih dari setengah jam. Baik untuk angkutan mobil maupun motor.

Bila benar-benar akan melakukan simulasi. Pemkab bersama instansi terknis, bisa saja melakukan penutupan jembatan untuk beberapa jam. Atau selama berlangsungnya simulasi. Dari situ bisa terlihat, dimana titik terjadinya penumpukan kendaraan.

Warga yang sering melewati jembatan karena kegiatan sehari-hari, juga mulai bersiap-siap. Ada yang berencana menitipkan kendaraannya di Tanjung Redeb, begitupun di Sambaliung. Untuk penyeberangannya cukup dengan menggunakan perahu ketinting.

Tidak tahu, solusi apa yang akan dilakukan pelajar SMA Sambaliung yang tinggal di Tanjung Redeb. Ini juga perlu dicarikan jalan keluar bagi mereka. Termasuk dengan para ASN.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X