TANJUNG REDEB – Wacana Penjabat Sekretaris Kabupaten (Pj Sekkab) Berau, Agus Wahyudi yang ingin membenahi kawasan kios di lahan Pemkab Berau mendapat dukungan Ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Lokasi kawasan yang ingin dibenahi yakni di kawasan Jalan AKB Sanipah, Tanjung Redeb atau lebih dikenal dengan Kios 4x6.
Menurut Madri Pani, adanya pembenahan di lokasi tersebut akan membuat lebih tertata rapi dan indah. Apalagi saat ini kondisi deretan kios sudah sangat padat dan kurang layak.
“Dengan adanya pembenahan, tentu masyarakat akan lebih nyaman dan tertata,” katanya.
Pemerintah pun disebutnya tidak bisa menaikkan sewa, jika tidak ada pembenahan yang dilakukan. Harga sewa saat ini hanya berkisar Rp 250 ribu per bulan. Namun, jika fasilitas diperbaiki atau dibangun lebih baik. Maka menurutnya biaya sewa harga sewa bisa tembus jutaan rupiah.
“Tidak memberatkan. Kan jika sudah dibenahi, tentu akan memberikan rasa aman dan nyaman,” ucapnya.
Dilanjutkan mantan Kepala Kampung Gurimbang ini, lokasi tersebut sangat strategis jika dijadikan pusat oleh-oleh. Selain itu, pembenahan yang dilakukan, tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Menurutnya hal tersebut tidak menjadi masalah serius, mengingat anggaran pemkab cukup besar. “Anggaran ada, lahan ada. Tinggal bertemu dengan masyarakat saja, bicarakan ini. Duduk bersama,” paparnya.
Ia mengatakan, Berau memang butuh penanganan tata ruang, guna memberi ruang untuk tumbuh hijau. Mengingat ruang terbuka hijau, sudah sangat tipis di Berau.
Namun ia mengingatkan, jika ada ruang terbuka hijau sebaiknya dirawat, bukan hanya pintar membuat namun berakhir terbengkalai.
“Saya lihat, ada beberapa RTH atau taman mini yang terbengkalai. Sebaiknya lahan tersebut benar-benar dimanfaatkan,” tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berencana menaikkan biaya sewa lahan pemkab di Jalan AKB Sanipah I, Tanjung Redeb atau dikenal dengan Kios 4x6.
Menurut Pj Sekkab Berau Agus Wahyudi, saat ini sewa kontrak di lokasi tersebut hanya Rp 250 ribu per bulan, sedangkan jika sudah di tangan kedua, harganya otomatis naik. Hal ini yang rencananya akan diubah oleh Pemkab Berau dengan menaikkan harga sewa.
“Itu salah satu PAD (pendapatan asli daerah) yang selama ini kurang dilirik,” katanya.
Ia mengatakan, dengan perbaikan kios tersebut, harga sewa akan dinaikkan, bahkan bisa mencapai jutaan. Namun pembenahan juga harus dilakukan. Seperti peningkatan gedung hingga parkiran bawah tanah, guna menunjang keberadaan gedung tersebut.
“Ini baru wacana, tapi bukan tidak mungkin akan dibangun. Lagian itu lahan pemkab juga,” tuturnya.
Dilanjutkan Agus, kemungkinan tahun ini atau tahun depan tentu tidak bisa dilaksanakan, mengingat komitmen Pemkab Berau dalam membangun rumah sakit baru. Sehingga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Jika dibangun itu tentunya membutuhkan anggaran besar. Jadi tidak bisa dipaksakan dulu,” ujarnya.
Dengan penataan ruangan seperti di kios 4x6, tentu akan menambah keindahan Kota Sanggam, sebutan untuk Tanjung Redeb. Bahkan menurut Agus, banyak masyarakat yang berminat jika dibangun di sejenis ruko di kawasan tersebut.
“Itukan pusat kota. Tapi bukan mal juga, tetapi seperti pusat perbelanjaan,” tuturnya.
Dijelaskan Agus, PAD Berau, mayoritas berasal dari sektor pertambangan. Sedangkan untuk perkebunan maupun pariwisata, masih dinilai rendah. Ia meyakini, dengan adanya PAD pembaruan, seperti pembangunan pusat perbelanjaan tersebut, bisa menambah PAD.
“Selama ini memang kurang dilirik, tapi bisa saja diperbarui, dan nilai kontraknya bertambah,” tutupnya. (hmd/arp)