TANJUNG REDEB – Saat ini pertanian di Berau mengalami penurunan, sehingga ketersediaan pasokan pangan menurun. Terutama komoditas sayur-mayur.
Hal tersebut menjadi disoroti Anggota Komisi II DPRD Berau, Darlena. Menurutnya alih fungsi lahan dari pertanian ke perkebunan menjadi salah satu pemicu kurangnya pasokan beberapa komoditas pertanian. Menurut Politisi NasDem ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) perlu mencarikan solusi terhadap tren yang bisa membuat program ketahanan pangan di Berau naik lagi.
Pasalnya, alih fungsi lahan dari pertanian ke perkebunan di Berau cukup tinggi. Komoditas andalan kelapa sawit menguasai sektor perkebunan saat ini. Bahkan ada banyak lahan pertanian yang kini berubah menjadi kebun sawit.
“Kita lihat saja hanya beberapa kampung saja yang masih mempertahankan perkebunan untuk bisa menanam sayur-mayur dan lainnya, tetapi sisanya alih fungsi menjadi perkebunan,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.
Menurut Darlena, yang terjadi saat ini adalah warga atau petani ada menjual lahan mereka kepada perorangan, pengusaha atau perusahaan. “Yang jadi masalah saat ini tidak bisa dimungkiri adalah petani jual lahannya ke perorangan pengusaha atau perusahaan. Orang sudah beli mereka bebas mau menanam apa di situ,” ungkapnya.
Berbicara soal komoditas unggulan, Ia juga mengakui bahwa di Berau saat ini identik dengan kelapa sawit. Petani juga tentu menginginkan tanaman perkebunan yang menghasilkan lebih banyak dan cepat. Tidak heran jika sawit menjadi pilihan dominan di masyarakat mengungguli akan menggerus tanaman perkebunan jenis lainnya. “ Karena bicara pekebuanan Berau ini sudah identik dengan sawit, misalkan petani sayur dan palawija sudah berkurang, tetapi dalam reses saya ada yang minta bibit dan buah diluar sawit,” ungkapnya lagi.
Untuk solusi peralihan ini, perlu ada tindakan yang dapat meningkatkan kembai komoditas pertanian. “Sebagai bentuk perhatian dari pemerintah sangatlah diperlukan agar bisa menunjang ketersediaan pasokan pangan dalam hal ini sayur-sayuran,” sambungnya.
Ditanya soal porsi anggaran terhadap sektor pertanian, Darlena juga menyebutkan bahwa Pemkab harus bisa melihat skala prioritas dan keseimbangan antara anggaran yang dikucurkan dengan target yang disasar. Melalui dampingan sektor pertanian juga menjamin keberhasilan pertanian Berau. Pemberian bantuan-bantuan pertanian sangatlah efisien dan tepat, mengingat bahwa para petani sangat membutuhkan hal tersebut. “Kita dari pemerintah harus perhatian ke program ketahanan pangan. Kami tetap mendukung ke petani. Anggaran ke sektor pertanian pastinya kita selalu dukung semua OPD untuk meningkatkan para masyarakat, baik itu petani, pekebun hingga nelayan,” tandasnya. (aky/sam)