KELAY - Pemerintah Kampung Merabu melaksanakan pesta adat masyarakat Tuaq Manuk yang dilaksanakan Kamis (25/5). Pelaksanaan itu dilakukan dalam rangka mendukung pelestarian kegiatan adat tetap berlangsung, serta sebagai upaya menjadikan daya tarik wisata di Kampung Merabu.
Kepala Kampung Merabu, Ester, menuturkan, ke depan berharap Pemerintah Kabupaten Berau melalaui Dinas Pariwisata serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa membantu mengembangkan pesta adat Tuaq Manuk sehingga menarik dan jadi daya tarik.
“Ke depan kami harap pemkab tidak ragu lagi untuk mengembangkan pesta adat ini (Tuaq Manuk, red),” ujarnya, Kamis (25/5).
Dirinya juga meminta dukungan, baik dari Pemerintah Daerah hingga pihak yang menaruh konsen dalam pengembangan pariwisata, untuk ikut mendukung pelaksanaan dan memajukan kegiatan adat sebagai upaya memajukan dunia pariwisata di Kabupaten Berau, khususnya Kampung Merabu, Kelay.
“Kami minta juga, ke depan kegiatan ini bisa masuk agenda prioritas pengembangan kebudayaan di masa yang datang,” tuturnya.
Ester menilai, keberagaman budaya yang ada harus dipertahankan bagi kepentingan pengetahuan serta wisata pelajaran di masa yang datang. Sehingga, keberadaan kegiatan adat istiadat tidak hilang hingga generasi berikutnya.
“Ini penting untuk menjaga keragaman budaya yang terus dihidupkan untuk anak-anak kita di masa yang datang,” ujarnya.
Dirinya meminta, dalam rangka mendukung kemajuan wisata dan masyarakat di Kampung Merabu, maka perlu dibangun dermaga wisata Kampung Merabu serta akses jalan masuk kampung yang memadai.
“Kami juga berharap adanya peningkatan SDM kami, serta pendidikan dan beasiswa bagi anak-anak kami,” tururnya.
Sementara Bupati Berau, Sri Juniarsih, menilai pesta adat Tuaq Manuk sebagai wujud kepedulian masyarakat di Kampung Merabu dalam menjaga kelestarian budaya yang ada. Sehingga, Ia berharap di kemudian hari pesta adat ini bisa terus berlangsung.
“Pesta adat ini menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kabupaten Berau, agar banyak wisatawan datang ke Merabu,” ujarnya.
Selain itu, sebelum mendatangi pesta adat Tuaq Manuk, bupati beserta rombongan juga sempat mendatangi Danau Wisata Nyadeng dengan menempuh perjalanan menggunakan ketinting selama 30 menit, serta berjalan kaki selama 30 menit.
“Kami tadi ke Danau Nyadeng, di sana kami melakukan perjalanan menuju Nyadeng dan melihat panorama danau itu sangat luar biasa,” terangnya.
Menurutnya, keindahan tersebut harus dikelola dengan maksimal dan disebarluaskan ke masyarakat luas. Sehingga, kekayaan alam di Kabupaten Berau yang indah bisa jadi daya tarik bagi penikmat wisata alam.
“Ini harus kita sampaikan ke masyarakat luar, bahwa ada tempat indah di Merabu dan di sana juga kita bisa mendaki Gunung Tapak Ketepu,” ujarnya.
Ia juga mendorong Dinas Pariwisata untuk memberikan pembinaan dan pendampingan kepada Kampung Merabu dalam mengembangkan dan mengelola potensi wisata alam yang dimilikinya.
“Karena ini merupakan kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain, sehingga saya juga berpesan kepada warga merabu untuk menjaga potensi alam di sana,” tuturnya.
Apalagi, sebagain besar wilayah yang memiliki hutan yang luas, maka keberlangsungan ekosistem yang baik perlu dijaga dengan baik. Sehingga, ke depan selain wisata yang jadi daya tarik, keberadaan alam tetap terjaga dan jadi sumber kebaikan untuk semua.
“Keberadaan hutan di sana masih sangat alami, dan menjadi bagian paru-paru dunia di Kaltim. Jadi harus dijaga dan kita lestarikan,” pungkasnya. (*/sen/sam)