KELAY - Kampung Mapulu, terus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Berau. Bahkan untuk lepas dari status satu-satunya kampung yang masih tertinggal di Bumi Batiwakkal, pemerintah juga terus mengejar membangun pemenuhan infrastruktur dasar, mulai jalan hingga pendidikan.

Untuk memastikan dan memantau perkembangannya, di sela kunjungan kerja Bupati Berau Sri Juniarsih, dan Wakil Bupati Berau Gamalis, terjun langsung melihat progres pembangunan infrastruktur di kampung tersebut.

Kehadiran kedua pemimpin Berau didampingi Pj Sekkab Berau Agus Wahyudi, dan pimpinan OPD terkait ini tentu merupakan bentuk keseriusan agar dapat meningkatkan status Mapulu menjadi kampung berkembang.

Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengatakan, kini ke Mapulu tidak lagi harus menggunakan perahu ketinting dari Kampung Panaan. Tetapi kendaraan roda empat kini sudah bisa sampai di Mapulu, dengan melintasi jembatan yang menghubungkan kedua kampung di pedalaman Bumi Batiwakkal ini.

“Alhamdulillah, kini akses Mapulu sebagian terbuka dengan terbangunnya jembatan,” ujar Juniarsih.

Dengan terbangunnya jembatan tersebut kata Juniarsih, akses masyarakat Mapulu untuk mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan pun pastinya semakin mudah, terlebih dengan dekatnya akses ke Kampung Panaan yang lebih dulu memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, Pemkab Berau juga terus mengejar target pembangunan rumah layak huni bagi 34 kepala keluarga di Mapulu. Saat ini sudah ada 8 rumah terbangun. Layanan telekomunikasi juga sudah tersedia di Mapulu.

“Tahun ini akan dimulai pembangunan rumah layak huni. Bertahap kita penuhi infrastruktur dasar di Mapulu ini,” tegasnya.

Pemkab Berau ditegaskan Sri Juniarsih akan berupaya maksimal memenuhi persyaratan untuk meningkatkan status Mapulu dari kampung tertinggal menjadi kampung berkembang. “Pemkab Berau sudah berkomitmen untuk akselerasi pembangunan sarana dan prasarana di Mapulu, dengan harapan status Mapulu dapat secepatnya menjadi berkembang (tinggal Mapulu saja status tertinggal),” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau Tenteram Rahayu, menyebut, saat ini pihaknya tengah berupaya proaktif berkoordinasi dengan OPD terkait, untuk pemenuhan infrastruktur dasar Kampung Mapulu. Disebutnya, tahun 2022 melalui dana desa (APBN) telah dibangun 8 unit rumah warga dan jembatan balley dari DPUPR Berau.

“Kemudian, tahun 2023 ini akan dilanjutkan lagi pembangunan rumah layak huni bagi warga kampung setempat, yakni sebanyak 28 unit (APBK/APBD Berau),” ungkap Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, kepada Berau Post, kemarin (28/5).

Selain itu, tahun ini juga akan ada ruang belajar dibangun melalui Dinas Pendidikan Berau, dan DED Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim. Sementara itu, Perumda Batiwakkal juga sudah melakukan survei lokasi sumber air dan akan berkoordinasi dengan PUPR terkait realisasi air bersih di sana.

“Persoalan ini menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Berau. Itu juga karena tahun 2024 ditargetkan Kampung Mapulu naik statusnya menjadi desa berkembang. Sehingga beberapa fasilitas dasar harus terpenuhi semua,” bebernya.

Untuk di Kabupaten Berau sendiri, kampung berkembang sudah 47 desa, kampung maju 41, yang mandiri 14 desa. Yang sangat tertinggal sudah tidak ada. Mapulu masih tertinggal. (mar/adv/sam)