TANJUNG REDEB - Pembangunan Tower Base Transceiver Station (BTS) program Bakti Kementerian Kominfo di Kabupaten Berau telah terealisasi sebanyak 17 buah. Meskipun, satu tower masih diproses sebab terkendala akses jalan masuk.

Namun belakangan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G Plate terjerat kasus korupsi atas protek tersebut. Diketahui, total kerugian negara mencapai Rp 8 triliun.

Pemerintah Kabupaten Berau melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Didi Rahmadi, berharap proses penyidikan kasus mega korupsi itu tidak menghambat pembangunan tower-tower BTS di Kabupaten Berau.

“Kita harap jangan sampai stop ya, karena program tersebut sangat membantu kita terutama di wilayah kita yang sulit terjangkau jaringan,” terangnya Senin (29/5).

Di Berau sendiri, mengajukan sebanyak 43 tower BTS untuk wilayah Kabupaten Berau. Program tersebut katanya telah terealisasi di beberapa wilayah yang terkendala jaringan. Misalnya wilayah Kelay, kontur geografis yang sebagain besar pegunungan serta hutan itu cukup sulit menjangkau jaringan.

“Ini sangat membantu. Beberapa wilayah bisa mengakses jaringan dengan nyaman meski belum keseluruhannya,” ujarnya.

Terkait pengajuan yang telah dilakukan, dirinya mengaku juga belum menerima informasi lebih terkait tambahan tower BTS yang akan dibangun. Sehingga pihaknya hanya bisa menunggu keputusan tersebut dari Kemenkominfo.

“Kita menunggu saja, kami usulkan 43 tower, terealisasi 17 namun yang 1 proses. Semoga program ini tetap ada,” tuturnya.

Terpisah, Camat Kelay, Toris, mengatakan sebagian besar wilayah di Kelay memang belum bisa mengakses internet dengan lancar. “Kita ini kan memang agak sulit, tetapi perlahan beberapa wilayah sudah bisa mengakses,” ujarnya.

Menurutnya, program BTS Bakti Kominfo mulai dirasakan oleh sebagian masyarakat. Sehingga, Ia juga berharap ke depan bisa lebih banyak lokasi pemasangan tower-tower BTS. “Kalau bisa ya beberapa kampung kami bisa masuk dalam kawasan prioritas, sehingga bisa segera internet masuk di sana,” ujarnya.

Hal ini juga dirasa menurutnya penting, apalagi di era serba menggunakan internet, kebutuhan itu sudah menjadi kebutuhan dasar masyarkat. Terlebih, pegawai dan pekerja pelayanan di Kecamatan Kelay. Sebab, perluasan wilayah terjangkau internet bisa permudah masyarakat melakukan komunikasi.

“Kalau terhubung, kami pelayanan bisa lebih mudah, masyarakat berhubungan juga lebih nyaman,” tandasnya. (*/sen/sam8)