Wabup Desak PLN Segera Setujui Harga IPB

- Selasa, 30 Mei 2023 | 15:14 WIB
-
-

TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Gamalis, meminta agar manejemen PLN segera menyetujui soal harga yang dipatok Indo Pusaka Berau (IPB). Pasalnya, hingga kini permasalahan harga tersebut belum menemui titik terang, padahal adendum akan berakhir besok (31/5).

Dijelaskan Gamalis, sebenarnya MoU antara PLN dan IPB telah berakhir pada Januari 2023 lalu, namun ada adendum hingga akhir Mei ini. Tetapi hingga kini belum ada kata sepakat dari PLN. Hingga MoU masih belum bisa dilanjutkan antarkedua belah pihak.

“Jadi memang belum ada kesepakatan. Kami berharap agar bisa segera terlaksana MoU baru,” katanya, Senin (29/5).

Ia juga mengatakan, PLN jangan terlalu lamban dalam mengambil keputusan, agar proses MoU bisa segera terlaksana. Menurut Gamalis juga, dengan penawaran yang diajukan manajemen PLN, IPB akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan biaya operasional perusahaan.

Kenaikan yang dilakukan IPB juga diklaimnya wajar, lantaran PLTU Lati sudah tidak lagi membeli batu bara PT Berau Coal. Sehingga opsi kenaikan harga tentu diberlakukan, jika tetap mengikuti harga lama, tentu akan membuat kerugian pada IPB.

“Jadi PLN naikkanlah harga belinya, paling tidak bekerja sama dalam menyepakati harga yang memang seharusnya naik,” ujar dia.

Sebab Ia menilai, bila kesepakatan itu muncul sesuai harapan, maka 10 MW yang dimiliki PLTU Lati dapat didistribusikan sepenuhnya ke PT PLN UP3 Berau. “Jadi tidak perlu IPB ini melulu untung, tapi minimal operasinya bisa dipenuhi atau balik modal,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT IPB Najemuddin, menyatakan proses adendum masih berlangsung. Prosesnya cukup lama, lantaran proses pengadaan listrik masih dinegosiasi. “Kami masih proses negosiasi ini, berakhir nanti 31 Mei 2023,” katanya.

Ihwal pemadaman yang telah berlangsung beberapa waktu belakangan ini, diakui Najemuddin merupakan akibat dari derating dari Boiler 3 PLTU Lati.

Hanya saja, hal tersebut baru terjadi dalam tiga hari belakangan ini. Dengan koordinasi tanpa putus dengan pihak PT PLN UP3 Berau. Ia membenarkan pula, informasi soal kerusakan di PLTU Berau, yang mengakibatkan pemadaman berlangsung selama beberapa pekan belakangan ini. “Kami sudah intens komunikasi. Memang ada kerusakan di mesin kami,” terang dia.

Sementara itu, Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau, M Harryadi Poel, mengatakan, memang belum ada kata sepakat hingga saat ini terkait harga jual beli daya dengan IPB. Proses penentuan persetujuan pun disebutnya bukan berada di PLN Berau, melainkan PLN Kaltimtara.

“Informasi yang kami terima, saat ini sedang proses perhitungan dengan harga yang diberikan oleh IPB,” bebernya.

Ia mengakui belum mengetahui pasti kapan akan ditentukan. Apakah setuju dengan harga tersebut, atau akan kembali dilakukan negoisasi. “Saat ini keputusan ada di PLN Pusat, yakni Kaltimtara,” ucapnya.

Meskipun diakuinya, adendum akan berakhir pada 31 Mei mendatang, namun hal itu masih dapat ada perpanjangan. “Memang benar (berakhir 31 Mei,red), tetapi saat ini PLN Kaltimtara belum mengeluarkan statemen apapun,” tutupnya. (hmd/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X