TANJUNG REDEB - Sebagai upaya mendukung program pemerintah terhadap menurunkan angka kasus stunting di Bumi Batiwakkal, PT Berau Coal gelar sosialisasi dan edukasi penanganan stunting bagi warga Kampung Tumbit Melayu, Meraang, melalui dampingan PPM PT Berau Coal, kemarin(30/5).
Permasalahan stunting di Berau terus mendapat perhatian khusus, terlebih hal ini memang bukan yang bisa disepelekan. Sebab stunting bukan hanya menjadi agenda pembangunan di daerah, melainkan isu nasional. Bahkan Berau sendiri pun telah menjadi salah satu prioritas penanganan bersama daerah lain di Kaltim.
Plh Sekretaris Kampung Tumbit Melayu, Reni Kusmiran, mengaku, melalui kerja sama dengan Berau Coal melalui program PPM, pastinya diharapkan dapat berkelanjutan khususnya perihal penanganan stunting. Itu juga bukan tanpaalasan, mengingat Kampung Tumbit Melayu sendiri termasuk yang mempunyai jumlah kasus stunting. Sehingga menurutnya, sosialisasi dan edukasi yang dilaksanakan di kampungnya tersebut dinilai memang perlu dan pastinya akan sangat bermanfaat.
"Terima kasih kepada PT Berau Coal, karena sudah bekerjasama dengan pihak kampung untuk menggelar sosialisasi ini kepada warga setempat, dan harapannya bisa mengikuti sampai selesai dan bisa bermanfaat," ujar Reni.
Sementara itu, mewakili Camat Teluk Bayur, Seksi Kesejahteraan Sosial, Husni Basran, menyampaikan apresiasinya kepada PT Berau Coal, atas kerja sama dengan kampung setempat. Dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai stunting, yang pada prinsipnya mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Berau.
"Terima kasih kepada Berau Coal. Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat bagi warga kampung setempat. Terlebih lagi, tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang stunting. Baik itu penyebab gejalanya, tentang risiko tinggi dan juga pengenalan tanda kelahiran pada kehamilan. Juga meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat," jelas Basran.
Jelasnya, stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang dapat terjadi pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki perawakan pendek dibanding anak-anak lain yang seusia dengannya. Stunting sendir isebenarnya merupakan keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama.
"Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, dapat mempersiapkan generasi penerus yang lebih unggul. Para stakeholder, masyarakat dan semua pihak perlu bersama-sama terlibat secara langsung dalam penanganan stunting," tegasnya.
Orangtua juga harus mengambil langkah-langkah penting. Stunting sebenarnya masih dapat dicegah dalam dua tahun pertama kehidupan seorang anak. Jika anak tidak mendapatkan makanan dan perawatan yang tepat selama waktu khusus itu, efeknya bisa sangat berbahaya.
"Hampir setengah dari kematian anak di seluruh dunia terkait dengan kondisi ini. Sehingga sangat menjadi perhatian bersama," bebernya.
Community Development PT Berau Coal, Reza Hermawan, mengatakan, pencegahan stunting sejatinya merupakan program pemerintah. Kendati itu, dalam rangka mendukung program tersebut pihaknya pun turut serta bersinergi dalam mewujudkan target penurunan angka stunting di Berau. Salah satunya melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, tak terkecuali juga bagi warga di Kampung Tumbit Melayu.
"Kami bersedia mendukung dan bersinergi untuk berperan aktif dalam menurunkan stunting di Berau. Salah satu upayanya melalui sosialisasi ini yang diinisiasi oleh Berau Coal," ujar Reza.
Pihaknya dalam hal ini juga menyampaikan terima kasih kepada warga setempat, karena sudah bersedia meluangkan waktunya untuk ikut dalam sosialisasi tersebut. Harapannya bisa dicermati betul yang disampaikan agar bermanfaat bagi anak-anak Kampung Tumbit Melayu. Tentu ini dianggap penting karena dapat memberi pengetahuan bagi para ibu maupun orangtua.
"Kehadiran para orangtua dalam kegiatan sosialisasi ini tentu bentuk keseriusan dan keingintahuan tentang stunting. Jadi harapannya bisa bermanfaat dan nantinya dapat menjadi pengetahuan yang bisa diterapkan, guna menurunkan angka stunting," jelasnya. (mar/***/sam)