TANJUNG REDEB – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau melaksanakan monitoring terhadap kesehatan hewan kurban yang tiba di Berau. Monitoring ini dipimpin Kepala Distanak Berau, Junaidi.

Pengecekan dilakukan di beberapa lokasi yang dijadikan wadah menampung sapi yang baru tiba di Berau. Kegiatan ini bertujuan agar sapi tersebut sehat dan layak konsumsi pada saat Iduladha nanti.

“Jadi pengecekan ini rutin dilakukan. Bukan hanya karena momen mendekati Iduladha saja,” kata Junaidi.

Ia menambahkan, pengecekan ini bertujuan guna mengetahui apakah sapi yang baru tiba membawa penyakit atau tidak. Karena dikhawatirkan bakal berdampak ke sapi lain. Terlebih permintaan sapi saat ini sedang naik karena momen Iduladha.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Keswan dan Kesmavet Distanak  Berau, I Putu Setion mengatakan, pada tahun 2022 lalu sebanyak 1.138 ekor sapi kurban dipotong. Untuk tahun ini pihaknya belum bisa memprediksi berapa jumlah sapi yang akan dipotong.

“Belum ada informasi pasti berapa. Karena masih pendataan juga,” paparnya.

Ia mengaku, tim Distanak saat ini  mendampingi balai karantina wilayah  Tarakan untuk pengambilan sampel darah ternak sapi. “Rencananya ada 120 sampel yang akan diambil,” ucapnya.

Pengambilan sampel ini dijelaskan Putu, untuk memastikan bahwa hewan tersebut sehat. Diketahui sapi yang tiba di Bumi Batiwakkal merupakan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih zona hijau untuk penyebaran PMK. Langkah ini menurut Putu juga merupakan salah satu antisipasi. Selain pengambilan sample darah.

“Jadi sapi dari zona aman yang kita ambil, para pedagang juga sudah paham akan hal itu,” tutupnya. (hmd/arp)