TANJUNG REDEB – Dampak dari perubahan iklim yang disebabkan oleh El Nino, sedikit banyaknya berdampak pada sektor pertanian.
Salah seorang petani, Sugianto mengatakan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, bisa memengaruhi hasil panen. Bahkan, bercermin pada tahun lalu, ia menuturkan akibat cuaca berubah-ubah membuat hasil panen padi menurun, selain itu juga waktu masa tanam juga bisa tertunda karena cuaca.
“Kalau cuaca bagus bisa sampai 7 ton padi sekali panen, tapi kalau cuaca gak menentu bisa saja 6 atau 5 ton saja,” ungkapnya.
“Selain itu juga kalau cuaca tak menentu gini, yang tadinya waktu musim tanam bisa tertunda karena cuaca, biasanya kekurangan air,” tambah Sugianto.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau Junaidi mengatakan, pihaknya sudah menempatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di setiap kecamatan, yang bertugas untuk mendampingi para petani.
“Tugas PPR sendiri untuk mendampingi petani terkait tanaman yang di tanamnya seperti padi atau palawija. Jadi ketika petani ada keluhan, mereka akan mendampingi dan akan diinformasi ke kami,” ujar Junaidi.
Kemudian perihal fenomena El Nino, Junaidi mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut, bahwa akan terjadi cuaca ekstrem yang bisa berubah-ubah.
“Dari pusat sendiri biasanya akan memberikan bantuan mesin pompa air untuk mengatasi sawah yang mengalami kekeringan,” ungkapnya. Selain mesin pompa, juga biasanya terdapat bantuan sumur bor untuk sumber air.
“Kami akan usulkan untuk itu semua menggunakan dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT), ketika ada keluhan petani terkait cuaca ekstrem,” tutupnya. (adm/arp)