TELUK BAYUR – Lewat budidaya jamur tiram, Untung Pamilih berhasil meraup omzet Rp 20 juta per bulan.

Pria yang sudah belasan tahun menggeluti bisnis ini menceritakan, awal mula budidaya jamur tiram karena iseng. Tepatnya pada tahun 2010 lalu saat dirinya mencoba 50 kantong bibit jamur yang dibelinya dari Samarinda. 

Dari ke 50 kantong bibit jamur itu, ia berhasil membudidayakannya hingga tumbuh dengan maksimal. Dari situlah ia bertekad untuk terus membudidayakannya lebih banyak lagi.

“Dulu saya bibit beli dari Samarinda,  namun untuk sekarang saya sudah bisa membuat bibit itu sendiri,” ungkapnya.

Sejak awal, Untung mengaku kendala yang paling besar dihadapinya adalah soal pemasaran. Karena pada waktu itu masih banyak masyarakat yang takut mengonsumsinya karena takut beracun.

“Banyak yang gak mau karena takut beracun, namun semakin ke sini peminatnya semakin banyak, bahkan kami kadang sampai kewalahan orderan,” jelasnya.

Selain di pasarkan di Berau, jamur hasil budidaya ini kini sudah merambah hingga ke Kaltara, seperti di Bulungan, Tarakan dan Tanah Tidung.

Kini, warga Rinding ini telah memiliki tiga orang karyawan lewat budidaya jamur ini. Dalam sebulan dirinya juga bisa menghasilkan puluhan juta rupiah.

“Per bulan bisa menghasilkan kurang lebih Rp 22 juta per bulannya, yang tadinya hanya iseng saja untuk mencoba,” tuturnya.

Saat ini, ada beberapa kendala yang dihadapi untung dalam budidaya jamur tiram. Di antaranya bahan untuk membuat media tanam yang minim dan juga suhu cuaca yang sering berubah-ubah seperti saat ini.

“Suhu cuaca itu mempengaruhi, karena jamur ini sendiri membutuhkan tempat yang lembap. Jadi kalau suhu terlalu panas, maka jamur tidak bisa mekar secara maksimal,” katanya.

Meski begitu, Untung ingin agar semakin banyak masyarakat Berau yang membudidayakan jamur tiram. Karena selain bisa dijadikan penghasilan utama, juga bisa dijadikan kerjaan sampingan.

“Saya harap generasi muda mau membudidayakan jamur ini, nanti saya bisa ajarin mereka sampai bisa. Karena hasilnya sangat menjanjikan ketika dikerjakan dengan sungguh-sungguh, saya yang berlatar belakang sebagai ASN bisa sambil berbudidaya jamur ini sendiri,” tutupnya. (adm/arp)