TANJUNG REDEB – Ketua Komisi II DPRD Berau, Andi Amir Hamzah, sebut legislatif akan segera memanggil bupati Berau guna duduk bersama, membahas masalah perbaikan Jembatan Sambaliung.
Hal itu dilakukan, menyusul antrean panjang di dermaga penyeberangan mobil. Dengan kondisi itu, diyakini akan berdampak pada sektor ekonomi, dipastikannya kondisi ini akan membuat kebutuhan seperti sayur mayur maupun ikan akan mengalami kenaikan yang signifikan.
“Saya pastikan akan ada kenaikan harga,” katanya. Bawa ikan butuh es batu, jika kemalaman es batu akan mencair. Ikan otomatis busuk,” jelasnya kemarin (4/6).
Dia juga mengaku kecewa, karena bupati justru berada di luar daerah saat masyarakat membutuhkan solusi terkait masalah Jembatan Sambaliung.
“Saya akui, saya kecewa,” katanya.
Dengan alasan itu, pihaknya berencana menggelar hearing sepulangnya bupati di Berau. Agar ada ketenangan di masyrakat. “Saya anggap Berau belum siap dalam penutupan jembatan itu,” tutupnya.
Polemik yang terjadi dalam penanganan jembatan langsung direspons. Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) Perbaikan Jembatan Sambaliung bersama Tim Terpadu Pemerintah Kabupaten Berau, telah melakukan pertemuan dan diskusi membahas kelanjutan perbaikan tersebut.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, usai pertemuan berjanji akan terus melakukan evaluasi terkait hal tersebut, sebab waktu pekerjaan terus berjalan dan berkurang. “Dalam perjalanan tentu ada kekurangan, ini kita isi dan perbaiki,” jelasnya, Minggu (4/6).
Adapun opsi berikutnya yang tengah dipersiapkan matang-matang adalah memisahkan kendaraan muatan besar komersil ke penyeberangan khusus berbayar. Gamalis menyebut akan ada pihak swasta yang menyediakannya, penyeberangan dari Gunung Tabur menuju Sambaliung.
“LCT tambahan yang dilaksanakan oleh pihak lain, dimana akan mengangkut BBM, sembako, CPO atau sawit dan bahan bangunan. Ada LCT khusus mereka,” ujarnya.
Menurutnya, upaya tersebut bisa membantu mengurangi dan mengurai kepadatan penyeberangan non komersil di Singkuang, menuju Limunjan.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Berau juga katanya akan menyediakan tambahan speedboat milik instansi dan OPD yang ada. Hal ini akan ditujukan kepada pelajar serta penyeberang yang berjalan kaki.
“Terkait speedboat yang disediakan Pemkab Berau mulai mengurai tumpukan orang, ada BPBD, pariwisata, Satpol PP, perikanan,” jelasnya.
Kemudian dirinya menegaskan, penyeberangan LCT Singkuang-Limunjan meski terjadwal mulai pukul 04.00 wita hingga 24.00 wita setiap hari, namun untuk melayani kegawatdaruratan akan berlangsung selama 24 jam.
“Akan standby 24 jam khusus penyeberangan emergency. Namun kalau sakit yang ringan maka bisa dengan speedboat,” ujarnya.
Ketika penyeberangan dari pihak swasta telah beroperasi, maka empat jenis kendaraan angkutan muatan besar akan distop melalui penyeberangan Singkuang-Limunjan.
“Itu antisipasi buat kita, tetapi juga peluang bagi mereka (pihak swasta), paling tidak terjadi penguraian,” tandasnya.
Terpisah, Assisten III Setkab Berau, Maulidiyah, menuturkan, Pemerintah Kabupaten Berau juga sedang melobi PT Berau Coal dalam upaya menggunakan jalur hauling yang masuk melalui Kampung Tumbit Melayu dan tembus di Kampung Suaran.
“Terkait alternatif itu kita koordinasikan, karena jalannya Berau Coal, kalau sudah ok kita akan buat rekayasa lalu lintasnya,” ujarnya.
Jalan tersebut nantinya bisa dipergunakan bagi kendaraan besar, dengan catatan jika hal tersebut disetujui oleh PT Berau Coal. “Jika itu terjadi, maka akan terjadi pengurangan kepadatan,” ujarnya.
Selain usaha yang telah dilakukan, Pemkab Berau juga telah mengajukan tambahan Kapal LCT untuk non komersil yang ditujukan untuk penyeberangan Singkuang-Limunjan. Namun, hal itu nantinya akan dikhususkan bagi penyeberangan motor saja. Sehingga, jika usulan tersebut dikabulkan maka nantinya akan ada tiga LCT yang beroperasi.
Namun, usulan tersebut masih akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Kaltim melalui PPK Perbaikan Jembatan Sambaliung, I Nyoman Suardika.
“Terkait LCT tambahan ini akan kita bahas, bukan berarti tidak. Namun kita harus kordinasi terlebih dahulu,” ujar Nyoman.
Terkait kepastiannya, Nyoman belum bisa berkata banyak. Namun pihaknya akan menyampaikan terlebih dahulu dan menunggu jawaban Pemprov Kaltim. Dirinya berharap juga usulan tersebut bisa dikabulkan. “Kita tentu berharap dikabulkan, untuk memperlancar proses perbaikan juga,” terangnya.
Dirinya juga memastikan, kegiatan pekerjaan yang kerap terhalang beberapa hari belakangan dipastikan tidak akan mengganggu proses perbaikan yang targetnya rampung di September mendatang.
“Kalaupun ada keterlambatan kami akan lakukan percepatan bagaimana itu nanti teman lapangan yang eksekusi,” tegas Nyoman.
Satpol PP Kerahkan Personel untuk Pengamanan
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berau turut siagakan personel di lokasi penyeberangan dalam mengawal jalannya perbaikan Jembatan Sambaliung.
“Mulai dari beberapa hari yang lalu kita sudah mengerahkan personel untuk bisa berjaga dan memantau jalannya arus penyeberangan,” ujar Kasatpol PP Berau Anang Saptani.
Lanjutnya, dalam penjagaan pihaknya berkoordinasi dengan pihak kontraktor. Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak agar untuk tidak melakukan penyeberangan. “Karena kita juga tidak mau ada gesekan-gesekan antarmasyrakat, jadi saya meminta juga kepada seluruh masyarakat agar tetap bersabar,” harapnya.
“Kami telah mengerahkan 30 personel untuk menjaga kelancaran masyarakat saat melintas, semoga saja hal-hal yang terjadi beberap waktu lalu seperti perkelahian tidak lagi terjadi,” tandasnya. (hmd/*/sen/aky/sam)