Juragan Bakpao

- Selasa, 6 Juni 2023 | 00:38 WIB
-
-

PERNAH tahu Bakpao Chik Yen, yang terkenal di Surabaya? Pernah tahu siapa pemiliknya? Tentu banyak yang bertanya-tanya.

Hari minggu (4/5) malam. Saya ke Kopi Soe di Jalan APT Pranoto di samping bank BNI. Berharap ada Pak Madri Pani, Ketua DPRD atau teman-teman yang biasa nongkrong hingga larut malam. Harapan saya, bisa dapat informasi baru sekitar penanganan penyeberangan mobil dan motor di Sungai Kelay.

Hanya jumpa lima anak muda yang lagi membincangkan soal politik, sambil menikmati cokelat panas. Mengasyikkan mendengar strategi menghadapi para seniornya yang lebih dulu menjadi wakil rakyat.

Saya memilih dapil wilayah pesisir, daeng, kata salah seorang anak muda dengan penuh percaya diri. Ia tak peduli dengan status sebagai pendatang baru. Para anggota dewan yang ada sekarang awalnya juga pendatang baru.

Yang saya heran, setiap berkumpul membicarakan politik. Mereka selalu bertanya apakah saya juga ikut kompetisi untuk merebut kursi di DPRD. Saya selalu menjawab, tidak terlalu semangat untuk ikut. Walaupun sebetulnya punya cukup ‘modal’, dikenal banyak warga. Tapi kan bukan itu saja.

Tak lama, Ketua Komisi II DPRD, Andi Amir, ikut bergabung. Bakal seru perbincangan ini, kata saya dalam hati. Dalam tiga hari terakhir, Ia banyak bicara soal kebijakan Pemkab dalam menangani dampak ditutupnya Jembatan Sambaliung.

Belum lagi saya bertanya, Dia sudah mulai awal perbincangan dengan kata kacau. Apanya yang kacau? Rupanya mobilnya terkurung belasan jam dalam antrean panjang di sisi Sambaliung. Padahal saya mau ngantar haji, kata dia.

Bayangkan kata Andi Amir, awalnya saya pikir antreannya singkat saja. Saya sudah antre sejak jam 19.00 Wita, kata dia. “Baru dapat giliran menyeberang, setelah dua belas jam kemudian,” katanya.

Memang dia tidak ikut antre. Setelah melihat gelagat lamanya menunggu, ia pun inisiatif untuk menyeberang dengan berjalan kaki saja di jembatan. Di sela-sela kesibukan pekerjaan jembatan. Ini harus duduk bersama dengan Pemkab, mengevaluasi situasinya agar tidak menyusahkan masyarakat, kata Amir.

Asyik bicara soal penanganan penyeberangan, pemilik Hotel Palmy yang sekaligus pemilik Kopi Soe, turun dari mobilnya. Bercelana pendek memakai baju bertulisan boss dan bertopi. Sama dengan dandanan saya malam itu.

Saya sudah mengenalnya sejak 20 tahun lalu. Sering sama-sama saat berkunjung ke Surabaya. Ia asli kelahiran Berau. Saudara-saudaranya juga saya kenal dengan akrab. Apa yang kami bahas dengan Pak Akit?

Tak lain soal Bakpao merek Chik Yen. Saya baru saja menikmati satu biji bakpao isi kacang tanah, kata saya. Ia tertawa, Ia menyebut kalau satu biji itu lumayan untuk mengganjal perut. Bisa bikin kenyang.

Ia pun bercerita bagaimana histori bakpao Chik Yen. Merek dagang itu saya beli dari pemilik aslinya, kata Akit. Saat memulai, saya jatuh bangun menghadapi persaingan sesama penjual bakpao. Saya ikut jualan pakai gerobak dorong, keluar masuk gang di Surabaya, kata dia sambil senyum-senyum.

Upaya keras itu setelah melewati perjuangan keras, akhirnya Ia bisa menuju puncak. Sudah mampu memproduksi ribuan bakpao setiap harinya. Kita sudah gunakan mesin untuk mengolah bakpao, tambahnya. Jadi semua prosesnya tak ada sentuhan tangan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X