PPDB Jenjang SMA di Berau, Evaluasi Sistem Zonasi Tahun Lalu

- Kamis, 8 Juni 2023 | 00:31 WIB
-ilustrasi
-ilustrasi

TANJUNG REDEB –  Penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk jenjang SMA sederajat akan dilaksanakan. Evaluasi terhadap persoalan tahun lalu pun telah dilakukan dan diyakini tak akan terulang lagi pada tahun ini.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Wilayah VI Kabupaten Berau, Juanita Sari mengatakan terjadi penambahan kuota rumah belajar pada tahun ini. Begitu juga dengan sistem zonasi yang kembali dilaksanakan.

Perihal sistem zonasi yang biasanya banyak mendapat keluhan, diyakini Juanita tak akan terjadi lagi pada tahun ini. Karena untuk SMA dan SMK di Berau sudah cukup banyak. “Kalau kita petakan itu sudah cukup, baik di negeri maupun swasta,” ujarnya.

Meskipun diakuinya, untuk sekolah negeri masih tidak imbang dengan jumlah siswa yang akan lulus. Maka dari itu, menurutnya diseimbangkan dengan sekolah swasta. Apalagi sekolah swasta di Berau, rata-rata sudah akreditasi sudah A.

“Untuk Negeri itu tidak imbang, makanya ada swasta untuk penyeimbang. Kalau di Berau swasta kan akreditasinya bagus,” katanya kepada Berau Post.

Dijelaskannya, tetap mengutamakan sistem zonasi, karena jika tidak ada zonasi, makan sistem PPDB dipastikan akan carut marut. Berbeda dengan SMK, untuk SMK sendiri tidak menerapkan zonasi. Karena SMK merupakan sekolah kejuruan. “Dengan zonasi mudah untuk dipetakan,” katanya.

Lanjutnya, di Berau tidak lagi diterapkan sekolah unggulan. Semua sama, karena dengan adanya sistem zonasi ini semua sekolah disamaratakan. Terkait dengan apakah imbang antara SMP dan SMA/SMK menurut Juanita, hal ini tidak menjadi masalah, karena hampir di semua kecamatan sudah ada sekolah lanjutan.

“Itu kan sudah ada pemetaan, kita kan diuntungkan di setiap kecamatan ada sekolah, itu yang menguntungkan kita,” tuturnya.

Menurutnya, jika sampai ada pelajar yang tidak mendapatkan sekolah, tentu hal tersebut tidak mungkin, asalkan murid tersebut tidak berpilih dalam sekolah baik swasta maupun negeri.

Ditambahkan Juanita, dengan adanya sistem zonasi, untuk mengatur dan mempermudah. “Kadang kita diintervensi harus terima atau apa, sedangkan zona itukan sudah ditentukan dengan kelurahan dan sebagainya untuk menentukan siapa yang diprioritasnya (wilayahnya, red),” katanya.

Ia mengatakan, untuk di Berau sendiri terdapat sebanyak 15 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan 6 SMA swasta. Dan untuk SMA sendiri ada 10 zonasi. Sedangkan untuk SMALB, MAN Tanjung Redeb, MAS Nurul Muhajirin dan MAS Al Kholil, itu zonasinya Berau, atau dari daerah mana saja bisa masuk ke sekolah tersebut, selama masih mencukupi. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berstatus negeri sebanyak 8, dan SMK swasta sebanyak 6 sekolah.

“Jumlah rumbel dari sekolah SMA tersebut sebanyak 81, dan bisa menampung sebanyak 2.872 kuota,” bebernya.

Dilanjutkannya, untuk sekolah berkebutuhan khusus Berau, yakni SLB Tanjung Redeb di Jalan Durian II, sedangkan untuk sekolah inklusif yakni SMA Negeri 7 Berau, Jalan Kedaung, Kelurahan Sei Bedungun, Tanjung Redeb, dan SMK Negeri 1 Berau, Jalan Pemuda, Tanjung Redeb.

“Jadi sekolah SMA maupun SMK di Berau cukup banyak. Untuk kuota pasti aman,” tutupnya.(hmd/arp)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X