Ikan Busuk di Jalan atau Harga Naik

- Kamis, 8 Juni 2023 | 00:32 WIB
MULAI TERASA IMBASNYA: Harga ikan laut yang ada di Pasar SAD mulai mengalami kenaikan semenjak penutupan Jembatan Sambaliung.
MULAI TERASA IMBASNYA: Harga ikan laut yang ada di Pasar SAD mulai mengalami kenaikan semenjak penutupan Jembatan Sambaliung.

TELUK BAYUR – Dampak belum maksimalnya jalur alternatif selama Jembatan Sambaliung ditutup kian terasa. Salah satunya terjadi kenaikan harga ikan di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD).

Menurut salah seorang pedagang, Darma, terjadi kenaikan harga di hampir seluruh jenis ikan yang dijual pedagang. Kenaikan ini dipicu panjangnya antrean penyeberangan dari Sambaliung ke Tanjung Redeb. Sehingga mobil pengiriman ikan lebih memilih mengangkut ikan lewat jasa ketinting.

"Kenaikannya tidak terlalu banyak mungkin sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per kilonya," ujar Darma kepada Berau post, Kamis (7/6). 

Di sisi lain, jika mengikuti antrean, pihaknya khawatir ikan yang datang sudah tidak segar lagi. Karena dari informasi yang ia ketahui, waktu untuk menyeberang paling cepat tiga jam.

"Ikannya udah gak segar lagi, kan es batunya lama-lama meleleh kalau terlalu lama mengantre," ungkapnya

Di lokasi yang sama, Sulaiman juga mengatakan saat ini ia harus keluar biaya untuk penyeberangan ikan-ikan dagangannya. Karena harus menggunakan jasa angkut perahu ketinting. 

"Kemarin saya bongkar di Sambaliung, kemudian diseberangkan menggunakan ketinting. Biaya per boks ikan 10 ribu rupiah, jadi kalau bawa banyak ya lumayan juga, tapi kalau tidak begitu yang ada ikan busuk di perjalanan," ungkapnya. 

Karena itu, ia berharap agar ada jalur khusus bagi para sopir pengiriman ikan untuk penyeberangan, supaya tidak mengantre terlalu lama. 

Menanggapi keluhan itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani meminta pemerintah mengkhususkan pengendara ekspedisi agar bisa didahulukan. Sebab, bisa mempengaruhi perekonomian masyarakat.

"Harus dikasih pengecualian, jangan sampai busuk jualan orang," ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Berau. 

Prioritas penyeberangan yang diupayakan pemerintah daerah sejatinya diakui Madri sudah baik. Seperti mengutamakan anak sekolah dan orang sakit. Hanya saja, yang perlu dibahas adalah para pedagang dari wilayah Sambaliung atau pesisir Berau yang berdagang di Pasar Sanggam Adji Dilayas. 

Wajar kata Madri, kalau pedagang menaikkan ongkos angkut. Karena melihat biaya operasional dengan dampak penyeberangan yang harus memakan waktu lebih lama untuk sampai ke tempat berdagang. 

"Harga jual pasti mahal, konsumen juga pasti berdampak dengan kenaikan harga tersebut, itu dari segi perikanan, belum lagi peternakan yang menjual ayam maupun pakan-pakannya," tuturnya 

"Jangan kalau sudah terjadi seperti ini, baru dibahas dalam rapat. Harusnya persoalan seperti ini dibahas lebih dulu jauh hari sebelum jembatan ditutup," tutupnya. (adm/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X