TANJUNG REDEB - Usai resmi ditutup total dan mulai dibongkarnya Jembatan Sambaliung sejak 6 Juni lalu, pimpinan Pemerintah Kabupaten Berau terus mengevaluasi jalur penyeberangan alternatif bagi masyarakat. Baik itu untuk roda dua, roda empat hingga pejalan kaki.
Guna memastikan semua berjalan lancar, Wakil Bupati Berau Gamalis, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kembali meninjau jalur penyeberangan alternatif selama perbaikan jembatan Sambaliung, kemarin (7/6).
Penyeberangan alternatif ini disediakan untuk memastikan mobilitas masyarakat tidak terganggu, selama perbaikan jembatan yang diperkirakan akan berlangsung selama empat bulan ke depan.
Lokasi penyeberangan ini tepatnya tidak jauh dari jembatan yang sedang diperbaiki. Sudah dilengkapi dengan pengamanan dan petugas, guna memastikan keselamatan masyarakat yang menyeberang menggunakan fasilitas transportasi yang telah disediakan untuk pegguna kapal LCT, speedboat, dan kapal kelotok.
Kata Gamalis, pemerintah daerah akan terus memperhatikan dan memastikan kenyamanan, serta keselamatan masyarakat selama perbaikan jembatan dilakukan. Pihaknya juga berharap, masyarakat dapat memanfaatkan penyeberangan alternatif ini dengan bijak, dan menghindari hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Saat ini kami masih terus melakukan evaluasi terhadap sistem penyeberangan alternatif untuk masyarakat selama perbaikan jembatan dilakukan,” ujar Gamalis.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sistem penyeberangan alternatif, Pemkab juga tengah merencanakan menambah armada penyeberangan lagi, untuk mempercepat dan melerai antrean, terutama bagi pejalan kaki dan para pelajar. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir antrean yang membeludak seperti puncak jam sibuk.
“Segera kita tambah kapal penyeberangannya. Hari ini (kemarin,red) diberangkatkan dari Tarakan,” katanya.
Selain itu, Pemkab Berau juga terus mendukung kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tata cara penggunaan penyeberangan alternatif yang sudah disediakan. Diharapkan masyarakat dapat mematuhi aturan yang berlaku, demi kepentingan bersama dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Selama jembatan diperbaiki, hal utama yang perlu diperhatikan adalah keselamatan diri sendiri dan orang lain. Sangat penting juga mematuhi rambu-rambu dan tanda pengamanan yang telah disediakan saat menyeberang,” tegasnya.
Menurutnya, banyak yang perlu dibenahi memang sejak ditutup totalnya jembatan tersebut. Seperti adanya penambahan armada penyeberangan. Keamanan penyeberangan juga perlu ditinjau kembali dan ditingkatkan lagi.
Hal yang menjadi perhatian Gamalis juga, adalah mengenai aturan untuk tarif rendah dan tarif tinggi bagi moda transportasi ketinting, dan speedboat di luar yang disiapkan pemkab.
“Tentu tidak boleh juga dibiarkan terkait tarif. Harus ada kejelasan ketetapan tarif tersebut,” ungkapnya.
Dinas terkait pun seperti kebersihan juga harus turun tangan. Jangan sampai ada masalah baru seperti sampah. Pengurai kemacetan pelan-pelan juga dibenahi baik di darat maupun di air.
