Bersatu Selesaikan Persoalan Jembatan

- Kamis, 8 Juni 2023 | 00:42 WIB
M Ichsan Rapi
M Ichsan Rapi

TANJUNG REDEB - Penyediaan armada penyeberangan bagi masyarakat yang memadai, menjadi opsi solusi atas penutupan Jembatan Sambaliung yang tengah diperbaiki. Selain itu, menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau M Ichsan Rapi, percepatan penyelesaian perbaikan jembatan juga harus jadi perhatian.

Saat mengikuti hearing yang dipimpin Ketua DPRD Berau Madri Pani, Selasa (6/6) lalu, pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini menyampaikan, bahwa pada rapat anggaran tahun lalu DPRD Berau sudah mengusulkan anggaran untuk pembangunan Jembatan Kelay III, sebagai alternatif penghubung darat bagi masyarakat Tanjung Redeb-Sambaliung dan beberapa kecamatan lainnya. Usulan tersebut juga sebagai antisipasi saat Jembatan Sambaliung harus diperbaiki. “Tapi ini kita berbicara yang sekarang aja, saat jembatan sudah ditutup untuk perbaikan,” katanya kepada Berau Post.

Menurutnya, ketika perbaikan sudah dilakukan, bahkan lantai jembatan sudah dibongkar, maka jembatan harus ditutup total. Sehingga yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah memastikan kelancaran dan keamanan alternatif penyeberangan bagi masyarakat yang terdampak. Bisa dengan penambahan armada penyeberangan atau opsi lainnya. 

“Sekarang sudah tidak ada pilihan. Ibarat pasien sudah berada di meja operasi dan dokter sudah bertindak menyelamatkan pasien, maka operasi tidak bisa lagi dihentikan,” katanya.

“Solusi pengalihan manusia dan barang akibat penutupan jembatan ini yang penting untuk dirembukkan bersama, agar didapatkan solusi terbaiknya sehingga tidak ada lagi antrean panjang kendaraan masyarakat yang mau menyeberang,” sambungnya.

Di sisi lain, agar penyeberangan masyarakat tidak berkepanjangan, maka kegiatan perbaikan jembatan harus dipercepat penyelesaiannya. Jika kontraktor pelaksana mengatakan pelaksanaan perbaikan membutuhkan waktu sekitar empat bulan, maka setiap item perbaikan harus terukur dan terjadwal.  

“Schedule-nya harus jelas, per hari, per minggu, per bulan. Misalnya, hari ini target pengerjaan sampai 10 persen. Besoknya sekian persen. Dalam seminggu sampai sebulan bisa dapat berapa persen. Jadi terukur. Kalau misal dalam sehari ada target kurang 1 atau 2 persen, berarti target besoknya harus capai 11 atau 12 persen,” ujarnya mengilustrasikan kegiatan perbaikan yang terjadwal dan terukur. 

Bahkan, dari target pekerjaan selama empat bulan tersebut, apakah memungkinkan jika bisa diselesaikan lebih cepat. Karena jika pekerjaan lebih cepat diselesaikan, maka makin cepat pula aktivitas masyarakat kembali normal. “Misal dengan pekerjaan dilaksanakan 24 jam penuh. Jumlah pekerjanya ditambah lagi supaya volume pekerjaan bisa dicapai lebih banyak setiap harinya,” terangnya.

Dari informasi yang diterimanya dari tim ahli jembatan, kerusakan Jembatan Sambaliung ada pada bagian camber jembatan. Camber atau gelagar merupakan ruang terbuka A yang terdapat pada bawah jembatan yang memanfaatkan lengkungan lantai kendaraan jembatan. Camber biasa disebut dengan anti lendutan, karena camber dibuat untuk melawan lendutan yang mungkin terjadi akibat beban di atas jembatan. Umumnya lanjut dia, camber berukuran 22 cm. “Infonya waktu Bulan September 2022 lalu, sudah diukur cambernya tingga 2,4 cm. Makanya harus segera dilakukan perbaikan, karena sudah mendekati standar untuk terjadi keruntuhan mendadak,” ungkapnya.

“Standar untuk keruntuhan mendadak, camber jembatan jangan sampai tinggal 10 persen dari camber awal pabrikasi. Kalau camber awalnya 22 cm, maka sebelum tinggal 2,2 cm sudah harus dilakukan pergantian camber baru,” sambung dia.

Metode perbaikannya lanjut dia, memang harus dimulai dengan pembongkaran lantai jembatan, guna mempermudah pelaksanaan penggatian camber jembatan. Setelah pembongkaran lantai jembatan, dilanjutkan pemasangan camber jembatan yang baru, kemudian dilakukan pembesian lantai jembatan dan lanjut pengecoran lantai jembatan.

“Makanya kami sarankan memperbanyak tenaga kerja untuk pembongkaran lantai jembatan dan alat jack hammer tangan, supaya tahap pembongkaran bisa cepat selesai. Material camber dan tim eriksen gelagar jembatan juga harus sudah siap di lokasi, agar setelah pembongkaran lantai jembatan tim eriksen bisa langsung bekerja,” terangnya agar waktu perbaikan jembatan bisa dipercepat.

Pengecoran lantai jembatan juga dianjurkan menggunakan aditif pengering beton, guna mempercepat waktu pengeringan beton agar bisa dilintasi kendaraan. “Paling lama 7 hari sudah bisa dilewati kendaraan,” ujar pria yang memang memiliki latar belakang pendidikan sarjana dan magister teknik ini.

Lanjutnya, jika metode kerja disusun dengan rapi dan terukur, maka target pengerjaan selama 4 bulan oleh kontraktor pelaksana, bisa dipangkas menjadi 2 atau 3 bulan saja. “1 minggu bongkar lantai, 1 bulan pasang camber, 1 minggu pasang besi, 1-2 hari cor beton, 7 hari tunggu beton kering, bisa 2 bulan selesai. Yang penting, alat, material, dan pekerjanya sudah siap semua,” jelasnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X