TANJUNG REDEB – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun lalu menunjukkan tren positif. Khususnya dari pajak hotel hingga restoran.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir menuturkan, pada 2022 lalu pendapatan dari pajak hotel menyentuh angka Rp 4.987.958,867 dari target Rp 3,5 miliar. Untuk restoran target Rp 3.050.000.000 dan meraih Rp 4.720.330.784

“Total PAD dari keseluruhan sektor pariwisata yakni RP 36.049.000,” katanya.

Menurut Ilyas, geliat pariwisata terus mengalami kenaikan semenjak Covid-19 mereda. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Berau. Hal ini tentu menaikkan PAD.

Ia meyakini dalam beberapa tahun ke depan. Pariwisata bisa menjadi penyumbang PAD terbesar. “Saya yakin hal tersebut. Jika ada pembenahan dan pelatihan SDM,” tuturnya.

Dilanjutkannya, untuk tahun 2023 ini, pajak perhotelan pihaknya menargetkan Rp 6 miliar, untuk pajak restoran yakni Rp 36 miliar dengan masuknya katering dan pajak hiburan Rp 300 juta.

“Jadi di hotel itu ada restonya, dan itu beda dengan pajak hotel,” katanya.

Memang diakuinya, ada kenaikan target untuk pajak hotel dan restoran, mengingat situasi perekonomian saat ini sedang menggeliat naik. Hal ini menjadi momen bagi Berau untuk terus berbenah dalam peningkatan PAD.

“Target tersebut, saya yakini bisa tercapai. Tahun lalu saja, tercapaikan,” ungkapnya.

Untuk masalah pariwisata Berau, menurut Ilyas, sudah tidak perlu diragukan lagi, meskipun ada beberapa sektor yang harus dibenahi. Guna memberikan kenyamanan dan keamanan para wisatawan yang berkunjung ke Bumi Batiwakkal.

“Jadi biar wisatawan nusantara atau mancanegara, kita jamin. Karena tidak ada perbedaan. Bukan tidak mungkin Berau, bisa menjadi Bali,” tutupnya. (hmd/arp)