TANJUNG REDEB - Untuk menekan harga tiket di Kabupaten Berau, perlu adanya persaingan antarmaskapai. Hal itu disebut Kepala Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah VII Balikpapan, Endah Purnamasari, diwawancarai Berau Post, Kamis (9/6).
Disebutnya, semakin bervariasi maskapai penerbangan di suatu daerah akan memengaruhi persaingan harga yang ada. “Mereka akan bersaing, memberika layanan dengan harga terbaik,” ucapnya.
Untuk menciptakan hal itu, dalam mendatangkan maskapai pun dapat dibantu oleh pemerintah kabupaten. Ada dua jalur kilat yang dapat diambil, di antaranya bisnin ke bisnis antara Pemkab Berau dengan maskapai. "Itu sah-sah saja,” tuturnya.
Pemkab Berau bisa melakukan kerja sama dengan melakukan blok kursi dengan salah satu maskapai, sehingga maskapai bisa melakukan penerbangan ke Bumi Batiwakkal. “Misalnya ingin block seat, dengan salah satu maskapai. Itu diperkenankan,” jelasnya.
Sistem tersebut pun bebernya sempat digunakan untuk mendatangkan penerbangan langsung dari Balikpapan menuju Pulau Maratua. Kala itu, yang bekerja sama antara pengusaha wisata di Pulau Maratua dengan maskapai sendiri.
Cara lainnya, yakni memberikan deposit kepada pihak maskapai, untuk memberi jaminan operasional selama masa percobaan. “Ada juga salah satu pemda di Kalimantan yang deposit Rp 50 miliar. Sehingga, maskapai mau untuk masuk ke sana,” jelasnya.
Jika memilih menggunakan deposit, maka akan bersama juga diperhsatikan perkembangannya. Apabila euforia masyarakat dan wisatawan tinggi, jika begitu justru deposit tersebut tidak akan dipergunakan.
“Kalau ternyata dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian penumpang banyak, deposit itu tidak akan 'digoyang',” jelasnya.
Sehingga, hal tersebut bisa memberi dampak bagi harga penerbangan yang saat ini dinilai tinggi. Tak hanya itu, datangnya maskapai baru juga bisa menjadi opsi pilihan lain baik bagi masyarakat yang hendak menggunakan jasa udara, atau wisatawan yang ingin berkunjung.
“Maskapai juga berpatokan terhadap batas harga atas dan bawah, sehingga ketika banyak maskapai maka akan timbul persaingan di sana,” ujarnya.
Yang tak kalah lebih penting, Pemkab Berau juga harus aktif untuk menghitung potensi penumpang yang ada. Seperti pegawai perusahaan yang beroperasi di Berau, perjalanan dinas ASN, hingga potensi wisatawan.
“Maskapai juga pasti butuh jaminan, selain jaminan tadi (deposit) potensi keuntungan dari jumlah penumpang juga bisa jadi jaminan untuk maskapai,” pungkasnya.
Ditanya tentang hal ini, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Penjabat (Pj) Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Berau, Agus Wahyudi, menyebut sejatinya Kabupaten Berau memiliki pangsa pasar yang baik. Hal itu, menurutnya harusnya bisa disadari para maskapai.
“Sebenernya kalau maskapai berani, begitu (pesawat) badan lebar masuk pasti itu yang dibeli lebih dulu oleh masyarakat,” katanya kepada Berau Post, Jumat (9/6).
