TANJUNG REDEB – Evaluasi aktivitas penyeberangan pasca penutupan Jembatan Sambaliung terus dilakukan Pemkab Berau, kini Wakil Bupati Gamalis pun menyoroti minimnya penggunaan baju pelampung (life jacket) dan beberapa alat bantu keselamatan lainnya.
“Benar, memang masih banyak kekurangan terutama sarana-prasana untuk keselamatan masyarakat,” akunya kepada Berau Post, kemarin (13/6).
Adanya hal itu juga menurut Gamalis, akan menjadi masukan oleh pihaknya, sehingga nanti kebutuhan baju pelampung tersebut akan diupakan untuk dipenuhi dan dipakai oleh masyarakat yang menyeberang.
“Sebenarnya sudah ada pelampung tersebut, tetapi memang jumlahnya minim. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami juga untuk memenuhi kebutuhan keselamatan masyarakat,” katanya.
Sehingga, dirinya akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bisa menyediakan pelampung di setiap speedboat yang beroperasi untuk menyeberangkan masyarakat baik dari Kecamatan Tanjung Redeb ke Sambaliung atau sebaliknya. “Akan saya koordinasikan untuk hal ini, semoga dalam waktu dekat setiap masyarakat yang menyeberang bisa memakai pelampung,” imbuhnya.
Ditanya terkait dengan jasa penyeberangan prabayar, menurut Gamalis para pemilik jasa ketinting juga diminta untuk menyediakan pelampung. Sehingga, seluruh pemilik ketinting juga bisa melakukan koordinasi dengan OPD yang ada di dermaga tersebut.
“Ini demi keselamatan kita semua, jadi para pemilik ketinting bisa berkoordinasi seperti apa, karena perlu itu (life jacket, red) untuk keselamatan penumpang,” jelas Gamalis.
Tidak lupa, Gamalis juga meminta kepada seluruh OPD yang bertugas di lokasi penyeberangan, bisa memperhatikan masyarakat yang ingin menyeberang, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diingikan. “Kita tidak mau ada hal-hal yang tidak inginkan terjadi kepada masyarakat, maka dari itu saya selalu tekankan kepada petugas yang berjaga untuk terus mengontrol setiap bergeraknya speedboat,” tandasnya. (aky/sam)