GUNUNG TABUR - Masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Pettung di Kampung Merancang Ulu, Gunung Tabur mengeluhkan ketiadaan sumber air bersih di kampungnya.
Kepala Kampung Merancang Ulu, Andi Marpai mengatakan, selama menjadi KAT Pettung, masyarakatnya belum pernah tersentuh saluran air bersih.
“Saya harap penduduk kampung ini bisa merasakan hal yang sama seperti kampung lainnya,” tuturnya.
Keluhan itupun mendapat tanggapan Bupati Berau, Sri Juniarisih yang akan melakukan komunikasi dan memantau prosesnya kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Jika pada tahun ini tidak ada pembangunan saluran menuju KAT Pettung, Pemkab Berau akan mengadakannya secepatnya.
“Kami cek dulu, ketika memang itu ada jaringan ke arah sini, bisa diteruskan. Kalau tidak ada kita buat baru,” jelasnya.
Pihaknya juga berharap Pemerintah Kampung Merancang Ulu dan Kecamatan Gunung Tabur bisa bergerak aktif, untuk memproses permintaan dengan segera mungkin dengan bersurat ke Pemkab Berau.
“Kita dorong gerak cepat kampung dan camat dalam upaya mendapatkannya,” pintanya.
Terpisah, Direktur Perumda Batiwakkal, Saipul Rahman menyebut wilayah KAT Pettung belum memiliki jaringan air bersih sama sekali. Sehingga, untuk menyambungkan ke pipa eksisting terdekat, harus membangun jaringan pipa air bersih sepanjang 2 km.
“Diperkirakan kita butuh Rp 1 hingga Rp 1,5 miliar untuk bisa membangun jaringan pipa ke Pettung,” jelasnya.
Hal ini diakuinya cukup berat, lantaran saat ini pembiayaan pipa dilakukan sendiri. Pihaknya juga sudah menghitung antara pendapatan dengan pembangunan setidaknya harus imbang. “Atau kalau harus rugi paling tidak sedikit,” tegasnya.
Namun, pihaknya menegaskan siap saja dengan masukan tersebut. Apalagi pihaknya juga tengah mengembangkan proyek penyambungan air bersih hingga Tanjung Batu. Hal itu diharap juga bisa menjangkau KAT Pettung.
“Intinya kami siap, ini satu kesatuan juga dengan usulan kami Rp 63 miliar agar bisa ke Tanjung Batu,” tuturnya.
“Kita ambil sumber baru di Melati Jaya, jaringannya sampai Tanjung Batu, harapannya bisa masuk ke Pettung,” ujarnya. (*sen/arp)