TANJUNG REDEB - Sebanyak enam Kelompok Wanita Tani mendapatkan bantuan Non Tunai berupa Alat Pertanian, Pupuk hingga bibit sayur-sayuran dari Dinas Pangan Berau.
Bantuan itu diharapkan membuat para kelompok wanita bisa memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong di sekitarnya, untuk dijadikan lahan produktif dengan menanam aneka sayur mayur.
Kabid Konsumsi dan Keanekaragaman Pangan Dinas Pangan Berau, Hery Irwan menuturkan, selain dengan kerap mensosialisasikan konsumsi pangan yang cocok untuk pencegahan stunting anak, hal itu juga salah satu usaha pihaknya untuk membantu menurunkan kasus stunting di Bumi Batiwakkal.
“Kami telah melakukan intervensi melalui KWT di kampung-kampung,” ujarnya.
Adapun bantuan yang akan diberikan berupa bibit sayur sayuran, alat-alat pertanian dan sarana pendukung lainnya. Di mana jika dirupiahkan nilainya sekitar Rp 26 juta per kelompok.
“Tapi kelompok harus mengajukan proposal dulu ke Dinas Pangan. Setelah itu akan kami tinjau apakah layak mendapat bantuan atau tidak,” jelasnya
Hery menjelaskan, hal ini diharapkan akan mengarahkan para KWT untuk memanfaatkan lahan kosong baik di sekitar rumahnya, agar bisa menjadi sarana bercocok tanam. Apalagi, hal itu sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) untuk dikonsumsi.
Pemilihan KWT yang menerima bantuan dilakukan berdasarkan intervensi dan kolaborasi daerah dengan kasus stunting tertinggi dan rawan pangan. Seperti di Kecamatan Sambaliung.
“Untuk 2023 ada 6 KWT yang menerima di beberapa kecamatan, sedangkan tahun lalu terdapat 11 kelompok,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, dengan pemberian bantuan ini diharapkan KWT bisa berorientasi meningkatkan pendapatan rumah tangga. Yang sebelumnya budidaya berbagai jenis tanaman tersebut dilakukan melalui kebun bibit atau demplot.
“Tentunya diharapkan dapat secara berkelanjutan menyediakan sumber pangan dengan memanfaatkan wadah yang sudah tidak dipakai,” tuturnya.
Kegiatan ini juga bertujuan agar meningkatkan ketahanan pangan di Berau dengan memanfaatkan bantuan semaksimal mungkin. Hery juga berharap hal ini bisa berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan anggota KWT.
KWT sendiri difokuskan untuk menanam sayur-sayuran seperti, tomat, cabai, sawi, terong, kangkung dan sebagainya. Sebab tanaman tersebut bisa menjadi sumber tambahan makanan sehat yang murah dan cepat dipanen. (*sen/arp)