TANJUNG REDEB - Dua jemaah haji asal Kabupaten Berau meninggal dunia saat menjalani ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Jumat (14/7) waktu Indonesia. Hal itulah dibenarkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Berau, Aji Mulyadi.
“Iya benar, ada dua jamaah asal Berau yang meninggal dunia,” jelasnya melalui sambungan telepon kemarin.
Saat ini sesuai protokol penanganan beber Aji, maka kedua jemaah itu akan dimakamkan di Arab Saudi. Kedua jemaah itu ialah Hajah Jamilah binti Haji Aji Rahmatsyah berusia 51 tahun, dan Haji Nor Ifansyah bin Muhammad Yusuf berusia 69 tahun.
“Sesuai protokol penanganan haji, kedua almarhum akan dimakamkan di sana (Arab Saudi, red),” terangnya.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan, kedua jemaah haji meninggal dunia lantaran mengidap suatu penyakit. Bahkan satu di antaranya telah berangkat dalam keadaan sakit, sedangkan salah satunya lagi jatuh sakit usai melaksanakan rangkaian ibadah di Muzdalifah.
“Salah satunya setelah pelaksanaan ibadah di Muzdalifah sakit, dan sempat dirawat di rumah sakit setempat,” tuturnya.
Pihaknya juga sejauh ini telah melakukan komunikasi intens kepada keluarga jemaah terkait kabar tersebut.
Dengan hal ini, dari total jemaah haji Indonesia asal Berau sebanyak 151 orang, hanya 149 jemaah yang dijadwalkan akan kembali ke Berau pada Selasa (18/7) mendatang. Sebab, jika sesuai jadwal penerbangan maka akan tiba di Indonesia pada Senin (17/7) malam hari, sehingga tidak bisa langsung melanjutkan penerbangan ke Berau.
“Oleh karenanya, setelah tiba mereka akan diinapkan di Wisma Haji sebelum besoknya (Selasa, 18/7, red) akan pulang ke Berau,” terangnya.
Dari total keseluruhan jemaah haji Indonesia asal Berau, Aji mengatakan bahwa sejauh ini rombongan dalam keadaan sehat. Dirinya meminta keluarga serta masyarakat untuk terus mendoakan kepulangan jemaah haji bisa sampai dengan selamat. “Alhamdulillah, rombongan yang ada saat ini dalam kondisi sehat wal afiat. Semoga bisa sampai ke rumah dengan sehat dan selamat,” terangnya.
Terpisah, dr Abdul Jabbar Kareem atau kerap disapa dr Jaka, merupakan salah satu pendamping rombongan haji asal Berau dari tim kesehatan juga membenarkan hal tersebut.
Jaka menyebut, sekitar pada Senin (10/7) jemaah atas nama Jamilah sudah lebih dahulu masuk Rumah Sakit King Abdul Aziz di Makkah, Arab Saudi, untuk mendapatkan perawatan intensif usai diajukan rujukan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
“Kalau Ibu Jamilah sudah lebih dahulu masuk dan dirawat,” terang Jaka melalui sambungan telepon pada Jumat (14/7) sebelum waktu dzuhur di Mekkah, Arab Saudi.
Sebelumnya, menurut riwayat kesehatan, jemaah atas nama Jamilah memang berangkat dalam kondisi dengan catatan medis. Ditambah cuaca yang ekstrem dan kondisi yang tidak stabil sehingga membutuhkan penanganan ekstra. “Kondisi cuaca memang panas dan menjadikan tubuh semakin lemah, sehingga terkena radang paru-paru atau pneumonia,” jelas Jaka.
Sedangkan jemaah atas nama Nor Ifansyah diakui Jaka tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit serius. Namun, sekitar 3 hari yang lalu, atau pada Selasa (11/7) jemaah Nor Ifansyah mengalami batuk dengan intensitas sering. Sehingga, diberikanlah penanganan medis yang sesuai. Namun Jaka juga terkejut beberapa hari kemudian justru dilakukan rujukan ke RS King Abdul Aziz. “Ternyata justru didapati jemaah punya riwayat gagal ginjal yang tidak ada di rekam medisnya,” terangnya.
Kabar duka itu datang di hari yang sama dengan waktu yang berdekatan. Jaka menerangkan, saat petugas mengurus almarhum Jamilah, tak lama berselang didapati kabar meninggal dari Jamaah Nor Ifansyah di waktu yang berdekatan.
“Setelah itu kami petugas segera mengurus, kedua jenazah sedang dilakukan pemulasaraan dan akan dimakamkan di Makkah,” jelasnya. (*/sen/sam)