TANJUNG REDEB – Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Teluk Sulaiman di Bidukbiduk masih membutuhkan anggaran beberapa miliar lagi. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Berau, Andi Marawangeng saat ditemui usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Berau, Selasa (25/7).
Dikatakannya, dua tahun terakhir pihaknya mengajukan atau mengusulkan hal itu kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov Kaltim). Namun, sayangnya hingga saat ini tidak ada porsi anggaran tersendiri.
“Mereka (Pemprov Kaltim,red) mungkin belum prioritaskan Berau,” imbuhnya. Oleh karenanya, pihaknya akan kembali mengusulkan ke APBD 2024 mendatang. Saat ini sendiri, lanjutan pembangunan yang dibutuhkan berupa jalan atau akses pendekat dari darat ke pelabuhan.
“Membutuhkan anggaran sekitar Rp 25 miliar lagi sampai selesai,” tuturnya. Saat ini ia menerangkan sudah terbangun Jettynya. Sehingga tinggal membangun trestel dan tempat bersandar kapal-kapal nantinya. Pada sisi darat, sudah terbangun lokasi parkir, kantor hingga tempat pedagang.
“Tapi belum dimanfaatkan secara resmi, karena masih dalam konstruksi dan belum bisa kita pakai untuk bersandar kapal, karena belum ada trestelnya,” ujarnya.
“Saat ini bahkan sudah ada dari pihak ketiga pengguna pelayaran ingin mengajukan di Pelabuhan Teluk Sulaiman,” sambungnya.
Nantinya, hal itu menjadikan adanya tiga kali penyeberangan dengan relasi Bidukbiduk-Palu. Namun, saat ini belum bisa difungsikan sehingga sementara bersandar di pelabuhan yang dikelola Dishub Berau di Mangkuduan.
“Anggaran pembangunan selama ini dari provinsi dan APBD Berau, kita harap nantinya bisa berfungsi secara maksimal,” pungkasnya. (*sen/arp)