TANJUNG REDEB Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Redeb, Gusti Hasbullan, mengatakan bahwa pihaknya telah merealisasikan belanja APBN pada Kabupaten Berau sebesar Rp 1,3 triliun dari total pagu sebesar Rp 3,01 triliun.
Menurutnya, presentase capaian realisasi hingga 25 Juli sebesar 43,9 persen. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode tahun lalu yaitu sebesar 45,9 persen. Meskipun secara persentase terpaut hanya 2,0 persen, namun secara nominal cukup signifikan.
Secara makro juga disebutnya, capaian realisasi menunjukkan garis tren yang hampir sama dengan tahun lalu. Namun jika dilihat secara detail untuk Belanja Kementerian Lembaga (K/L) di lingkup Kabupaten Berau, mengalami perlambatan sebesar 3,6 persen dari tahun yang lalu. Di sisi lain realisasi transfer ke daerah mengalami tren positif sebesar 4,8 persen dari 38,6 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Realisasi belanja kementerian dan lembaga yang ada di Berau hingga 25 Juli kemarin baru Rp 119,2 Miliar,” tutur Gusti, Kamis (27/7).
Capaian realisasi tersebut jika dipersentasekan sebesar 49 persen. Adapun rinciannya, Belanja Pegawai sebesar Rp 60,4 miliar atau sebesar 61,1 persen, Belanja Barang sebesar Rp 55,4 miliar atau sebesar 47,0 persen, dan Belanja Modal sebesar Rp 3,4 miliar atau sebesar 12,9 persen.
Merujuk capaian realisasi sampai dengan saat ini, mengindikasikan bahwa untuk belanja pegawai progresnya sangat realistis, belanja barang masih mendekati target, sedangkan belanja modal diperlukan akselerasi lebih dari Satuan Kerja (K/L).
“Memang untuk belanja pegawai itu kan seperti gaji, lancar. Yang perlu dipacu adalah belanja modal dari satkersatker kita,” ujarnya.
Beberapa indikasi yang menyebabkan target realisasi belanja modal belum tercapai bebernya, disebabkan adanya pagu yang diblokir dan dana yang bersumber pinjaman luar negeri, yang kegiatannya disesuaikan oleh pemberi pinjaman. Sedangkan realisasi transfer ke daerah Kabupaten Berau mencapai Rp 1,2 triliun.
“Adapun rincinannya, penyaluran Dana Desa sebesar Rp 42,1 miliar, lalu Dana Transfer Khusus sebesar Rp 76,2 miliar, serta Dana Transfer Umum sebesar Rp 1,09 triliun,” jelasnya.
Gusti menyebut belanja K/L sebenarnya telah memiliki pola belanja di setiap triwulannya. Triwulan I Belanja Pegawai 20 persen, Belanja Barang 15 persen, dan Belanja Modal 10 persen. Sedangkan untuk triwulan II Belanja Pegawai 50 persen, Belanja Barang 50 persen, dan Belanja Modal 40 persen.
“Sedangkan transfer ke daerah, kami menyalurkan sesuai dengan rekomendasi DJPK dan DPA,” jelasnya.
Harapannya masing-masing Satuan Kerja (K/L) mempedomani Rencana Penarikan Dana (RPD) yang telah disusun melalui Halaman III DIPA, dan mampu mencapai target yang sudah ditentukan dan melalui RPD tersebut. Belanja APBN yang telah direncanakan, diharapkan benar-benar mampu menjadi stimulus fiskal.
“Kita tentu harap, nantinya bisa memberikan multiplier effect, sehingga mendorong konsumsi masyarakat dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau,” pungkasnya. (*/sen/sam)