Formulasi Pemberdayaan Belum Jelas

- Jumat, 28 Juli 2023 | 16:38 WIB
MALAM FINAL: Puncak pemilihan Duta Wisata Berau beberapa waktu lalu.
MALAM FINAL: Puncak pemilihan Duta Wisata Berau beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB - Duta Wisata hingga Duta Budaya Berau telah terpilih. Namun, formulasi yang tepat untuk pemberdayaan mereka saat mengemban tugas, maupun ketika telah purnatugas masih belum didapat. 

Jabatan Fungsional Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Retno Kustiah mengatakan, belum mendapatkan formulasi yang tepat untuk pemberdayaan para duta tersebut.

Menurut Retno, sejauh ini pemberdayaan para duta hanya pada tataran pelibatan setiap agenda promosi kebudayaan dan pariwisata daerah di luar kota. Kemudian, menjadi penyambut tamu kehormatan setiap agenda Pemkab Berau.

“Tetap kami libatkan dalam setiap agenda wisata, terutama kegiatan di dinas pariwisata,” kata Retno. Dirinya mengaku, saat ini Disbudpar juga kebingungan, lantaran para duta dan putra putri tidak dapat dijadikan tenaga honorer. Sebab formasi tersebut sudah tak ada lagi tersedia di setiap instansi pemerintahan.

Apabila formasi itu ada, aturan pengelolaan anggaran dinas tidak ada yang sesuai dengan penggunaan jasa para duta daerah tersebut. Bila dipaksakan justru akan membahayakan pemkab dalam pengelolaan anggaran daerah.

“Tapi memang anak-anak kami ini tidak pernah menuntut, hanya kami yang punya keinginan untuk memberdayakan mereka,” ucapnya.

Bukan tanpa upaya, pihaknya telah berkoordinasi lintas OPD. Saat itu, dia bilang koordinasi dilakukan ke Bapelitbang Berau. Namun, tetap jawabannya sama. Anak tersebut belum dapat diberikan alternatif pemberian honor bulanan. 

"Lagi-lagi terhalang aturan. Tapi kami terus upayakan,” ucapnya.

Solusi jangka pendek, Retno menerangkan saat ini pihaknya kerap melibatkan setiap duta untuk terlibat dalam perjalanan dinas. Baik dalam maupun luar kota.

Saat ikut berangkat, para duta tersebut bakal diberikan uang saku senilai Rp 175 ribu dalam satu hari. Masuk dalam biaya dinas luar alias DL atau di OPD dikenal dengan sebutan SPPD. Angka itu dianggap masih cukup untuk memastikan saku, ketika berada di luar kota.

“Iya mereka dapat uang saku. Besarannya sama seperti kami, pakai SPPD saat tugas dinas. Pakai surat perintah tugas atau SPT,” beber dia.

Kemudian, menjadi tugas Disbudpar pula dalam mencarikan potensi masa depan atau kerjaan saat para duta sudah digantikan oleh duta selanjutnya.

Retno mengungkapkan, ia masih bersyukur lantaran masih ada dinas maupun perusahaan yang mempertimbangkan prestasi yang telah diraih oleh anak daerah tersebut.

Seperti pemberdayaan di dinas, dengan mengangkat sebagai tenaga honor melalui mekanisme per proyek dinas. Atau bahkan, bekerja langsung di perusahaan perbankan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sinyal Kuat Isran-Hadi Kunci Gerindra

Rabu, 8 Mei 2024 | 20:00 WIB

Pyramid Game

Rabu, 8 Mei 2024 | 17:30 WIB

Kubar Fokus Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Rabu, 8 Mei 2024 | 16:30 WIB
X