TANJUNG REDEB - SD 015 Tanjung Redeb sejatinya berada di jantung Kabupaten Berau, namun hal itu tak menjamin fasilitas yang didapatkan sangat baik.

Seluruh siswa kelas IV yang berisi 24 pelajar di sana harus belajar di ruangan yang cukup sempit, tanpa adanya meja dan kursi atau lesehan.

Kepala SD Negeri 015 Tanjung Redeb, Neneng Diana, menjelaskan, kejadian ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Awalnya, ruangan yang digunakan oleh siswa kelas IV itu merupakan bangunan Perpustakaan Sekolah. Setelah pengajuan untuk pengadaan Perpustakaan Sekolah yang lebih baik disetujui, maka bergeserlah Perpustakaan Sekolah ke ruangan baru.

"Ruang perpustakaan baru rencananya mau kita jadikan kelas, namun karena bukan peruntukannya sehingga tidak bisa," terangnya, Senin (31/7). 

Mereka sebenarnya hanya ingin membuka sayu ruang kelas baru saja, menyusul kebutuhan sekolah bagi masyarakat juga meningkat. Namun permintaan dan kebutuhan yang tinggi memaksa pihaknya pada penerimaan siswa baru lalu menerima hingga dua kelas, dengan penjelasan di awal bahwa pada kelas IV nanti, seluruh anak akan menempati kelas tanpa meja dan kursi yang umum digunakan setiap sekolah.

“Kita sudah jelaskan, kalau nanti akan duduk lesehan. Selain lesehan, kita tidak menerima banyak murid,” jelasnya.

Tahun lalu sendiri, Neneng menyebut terdapat bantuan meja dan kursi sebanyak 30 buah, namun hal itu tidak menutupi kebutuhan SD Negeri 015 Tanjung Redeb. Sehingga, satu kelas lagi di lantai dua juga menggunakan sistem lesehan. Duduk di lantai berlapiskan karpet atau ambal sajadah. “Akhirnya kita terpaksa, anak-anak belajar dalam situasi dan kondisi seperti ini (lesehan, red),” tuturnya.

Sebelumnya, usulan merobohkan bangunan yang menjadi kelas kecil itu sempat ditinjau. Hanya menurut pengakuan Neneng, pihak yang meninjau mengatakan bahwa bangunan yang diapit dua gedung di sisi timur dan selatan itu ketika dilakukan pembangunan bisa memicu kerusakan bangunan lainnya.

“Kalau masalah bangunan, kami tidak mengerti. Sehingga alasannya demikian. Sehingga kita hanya bisa memanfaatkan bagian ruangan di ujung sebagai UKS dan sebelahnya kelas belajar,” tuturnya.

Mendengar hal ini, Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, mengaku prihatin.

“Kita juga prihatin ya anak-anak harus lesehan, saya juga apresiasi upaya sekolah dan swadaya orangtua untuk mengusahakan pembelajaran tetap berjalan meski dalam situasi dan kondisi terbatas,” jelas Syarifatul, Senin (31/7).

Ketika dirinya berinteraksi dengan siswa dan siswi di kelas tersebut, ia sempat bertanya bagaimana rasanya belajar dalam kondisi keterbatasan seperti itu. Anak-anak yang masih polos pun malu-malu menjawab bahwa hal itu tidak nyaman.

Sang guru yang tengah mengajarpun meminta anak-anak agar menyuarakan jawabannya dengan lebih jelas, namun seperti paham dan berusaha legawa dengan kondisi itu anak-anak lebih memilih tertawa. Sehingga sang guru pun menyampaikan, bahwa kondisi duduk di lantai selama pelajaran ini dirasa sebagian siswa melelahkan. Anakanak mengeluh bahwa mereka capek duduk berlama-lama untuk belajar dengan kondisi itu.

“Insyaallah ini akan jadi prioritas utama untuk dipenuhi fasilitasnya, ini Pekerjaan Rumah (PR) untuk Dinas Pendidikan Berau,” tegas Syarifatul.

Selain itu, kondisi pojok membaca yang bersifat terbuka terletak di antara gedung utama juga jadi perhatiannya. Sebab, di kala matahari terik, maka anak-anak akan kepanasan, saat gerimis anak-anak tentu akan bubar. “Ruang baca ini juga nanti akan diperjuangkan,” pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Berau, Ambo Sakka, mengakui baru mengetahui kabar tersebut. Sehingga dirinya akan bergerak cepat melakukan pengecekan kondisi tersebut.

“Kebetulan saya belum dapat informasi itu, kami cek dulu, karena (kami) belum menerima laporan,” jelasnya saat dihubungi.

Pihaknya akan mendalami dan menindaklanjuti hal tersebut, hal ini pun dipastikannya akan menjadi perhatian Dinas Pendidikan Berau, khususnya menyediakan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak-anak Berau. “Kita akan cek, apakah tidak melaporkan atau sudah. Harus kita tindak lanjuti dengan serius hal ini,” pungkasnya. (*/sen/sam)