TANJUNG REDEB – Anggota Komisi I DPRD Berau, Rudi P Mangunsong menilai pemindahan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Bugis dari lokasi sebelumnya di Jalan Haji Isa I ke eks Kantor Disdukcapil Berau, Jalan Mangga II dinilai cukup baik untuk meningkatkan pelayanan.
Dikatakannya, saat ini pembangunan yang menelan anggaran Rp 6,1 Miliar itu masih kurang dari total pengajuan Rp 11 miliar. Legislatif akan mendukung penyelesaian sisa kebutuhan pada 2024 mendatang. Namun, dirinya memberi catatan untuk melakukan perencanaan dan perhitungan kekurangan dengan matang.
“Pelayanan kesehatan harus maksimal. Artinya bukan sekedar merelokasi dengan status yang sama, tapi dengan meningkatkan kenyamanannya dan tata pelayanannya,” ujar Rudi saat ditemui, Selasa (15/8).
Ia menerangkan, lokasi sebelumnya di Jalan Haji Isa I merupakan jalan lintas kecamatan yang besar. Serta juga kantong parkir yang terbatas kerap menghambat pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kalau di lokasi baru mungkin bisa lebih leluasa. Sehingga pelayanan bisa lebih maksimal dan lebih nyaman,” ujarnya.
Jika memang anggaran yang saat ini belum mencukupi hingga pembangunan tuntas, ia menyarankan akan dilanjutkan pada 2024 mendatang. Tentu, Komisi I yang bermitra dengan bidang kesehatan akan mendukung asalkan didukung dengan data perencanaan yang matang dan tepat guna.
“Di 2024 artinya kalau tambah harus dengan perencanaan yang matang dan bagus. Jangan nanti setelah tahun berjalan ada kekurangan lagi,” terangnya.
Rudi menginginkan penambahan anggaran untuk melanjutkan pembangunan di 2024 mendatang bisa sekali selesai. Sehingga pelayanan tidak terganggu, namun fasilitas sudah lengkap.
“Artinya sekali tambah, tapi tetap habiskan kontrak dulu hingga titik mana saat ini dikerjakan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Sumber Daya Manusia dan Kesehatan (SDMK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Jemmy menyampaikan, relokasi dilakukan setelah menganalisis lokasi PKM Kampung Bugis saat ini yang sudah tidak layak dan di bawah standar yang ada.
“Berdasarkan SK Bupati Berau menunjuk bekas kantor Disdukcapil Berau di Jalan Mangga II yang sempat ditempati sebagai PB Porprov Kaltim menjadi lokasi baru PKM Kampung Bugis,” jelasnya, Senin (14/8).
Saat ini sudah dalam tahap persiapan pelaksanaan kegiatan. Kontraktor sedang melakukan pembongkaran bangunan lama. Tentunya ruangan yang akan dibangun sudah sesuai dengan prototipe nasional.
“Jadi desain PKM yang baru dibangun berdasarkan pedoman pembangunan fasyankes prototipe nasional. Seperti ruangan infeksius dan non infeksius jelas akan dipisah,” katanya.
Pembangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya perencanaan awal membutuhkan anggaran sebanyak Rp 11 miliar hanya disetujui sebanyak Rp 6,1 miliar saja. Hanya mengakomodir bangunan gedungnya dan belum termasuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Nantinya, pengelolaan limbah cair maupun padat tetap dirancang dan didesain sesuai standarnya. Melalui safety tank kedap yang tidak terserap ke dalam tanah. Nantinya setelah ada IPAL akan ditarik untuk diolah.
“Karena anggaran terbatas jadi dilakukan secara bertahap. Kalau kami inginnya sekaligus sampai pembangunan pagar dan IPAL-nya ternyata tidak bisa diakomodir semuanya,” jelasnya.
Diharapkan, pembangunan setelah selesai bisa dioperasikan untuk melayani masyarakat. Meski pembangunan masih belum maksimal, tetapi akan diusahakan tetap memenuhi standar untuk melayani masyarakat.
“Yang penting bisa berfungsi dulu tapi tidak menyalahi fungsi PKM itu sendiri. Mulai dari pendaftaran sampai pengambilan obat tetap bisa dilakukan,” pungkasnya. (sen/arp)