TANJUNG REDEB – Sejumlah drainase di wilayah Kecamatan Tanjung Redeb mendapat peningkatan dengan total anggaran Rp 28,9 miliar. Peningkatan tersebut untuk mengatasi genangan akibat intensitas hujan yang tinggi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Kawasan Drainase Jalan Diponegoro, DPUPR Berau, Muhammad Syahdan Shah menjelaskan, panjang akumulasi pekerjaan yang dimulai dari simpang tiga Jalan Diponegoro-Jalan Gunung Panjang hingga Jalan Karang Mulyo sepanjang 980 meter.
“Yang kami tangani, gorong-gorong ada tiga titik Jalan Haji Isa, Murjani dan Ujung Karang Mulyo. Di Karang Mulyo sepanjang 300 meter, dengan ukuran 3,5 M x 2,5 M,” terangnya Kamis (17/8).
Kegiatan ini disebutnya akan memaksimalkan jaringan pembuangan air atau drainase primer yang terletak di sepanjang Jalan Diponegoro hingga Karang Mulyo. Sedangkan saluran pembuangan yang berada di Jalan Haji Isa III dan Jalan Murjani II merupakan saluran pembuangan sekunder.
“Pembangunan ini untuk menangani genangan sebagaimana diketahui, misalnya di Gang Karomah itu selalu tergenang jika waktu-waktu tertentu selama dua tahun terakhir,” jelasnya.
Ketika titik-titik genangan yang disebabkan debit air tidak tersalurkan, ke depan bisa teraliri melalui saluran primer sehingga tidak tergenang. Dari pembuangan sekunder di Haji Isa 3 dibuang ke pembuangan primer di Diponegoro.
“Kami perbesar dimensinya sehingga bisa menampung tumpahan itu,” tuturnya.
Pekerjaan di tiga titik berdekatan pada satu proyek, dikatakannya selain memperbesar dimensi drainase, juga akan ditutup untuk penataan wilayah juga.
“Fokus utama gorong-gorong karena dimensi yang ada saat ini dinilai kecil untuk meneruskan air,” ujarnya.
Lanjut Syahdan, sebagian wilayah di lokasi masih belum dilakukan pembangunan. Sehingga resapan masih besar, namun ketika pembangunan telah masif maka resapan akan menjadi limpasan.
“Apalagi itu wilayah perkotaan, sudah pasti nanti akan ada pembangunan. Artinya debit akan semakin tinggi,” terangnya.
Proyek senilai Rp 28,8 miliar itu dikerjakan selama 189 hari atau 6 bulan lamanya sejak 31 Mei lalu dan ditarget selesai pada November mendatang.
“Excavator sudah di Jalan Haji Isa III, lalu diujung Jalan Diponegoro sudah turun, di ujung Jalan Karang Mulyo juga sudah kami turunkan excavator,” ujarnya.
Pembuangan terbagi dua ke Jalan Diponegoro dan Jalan Teuku Umar. Nantinya pembuangan akan ke Jalan Diponegoro untuk sebagian besar. Sebab di Jalan Teuku Umar sudah padat.
“Nantinya akan ditutup juga, sekaligus penataan juga,” pungkasnya. (sen/arp)