HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (17/8), jadi momen terakhir Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, memimpin upacara 17-an sebagai pejabat Pemprov Kaltim.
ASEP SAIFI
PADA 31 September nanti, masa jabatan keduanya berakhir dan akan digantikan penjabat gubernur. Isran-Hadi berharap, masyarakat Kaltim terus maju, sejahtera, dan hidup nyaman. Ditemui usai upacara HUT Ke-78 RI di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Hadi Mulyadi menuturkan, untuk hidup nyaman di Indonesia, maka menjaga persatuan dan kesatuan menjadi syarat utama.
Di momen tahun politik, dia berpesan, walau pilihan berbeda, namun kesatuan tetap dijaga. “Boleh berbeda (pilihan politik) pada tahun 2024. Pilpres, DPD RI, DPR RI, dan pemilihan anggota DPRD kabupaten kota juga anggota DPD provinsi. Wajar kalau berbeda karena itu demokrasi, tapi jangan membuat kita terpecah belah,” ungkapnya. Dia melanjutkan, kondusivitas Kaltim yang sudah terjaga harus terus dilanjutkan. Terlebih pada tahun depan, untuk pertama kali dalam sejarah, APBD Kaltim mencapai Rp 25,3 triliun.
Dari anggaran tersebut, fokus pemerintah adalah sektor pendidikan melalui Beasiswa Kaltim Tuntas yang menyentuh Rp 1,2 triliun dalam lima tahun. “Terus khusus tahun ini, ada Rp 500 miliar yang disalurkan, semoga menjadi manfaat kepada masyarakat. Walaupun tidak semua bisa dapat, itu sudah usaha maksimal yang bisa kami berikan,” paparnya. Hadi pun menyampaikan ucapan perpisahan kepada masyarakat Kaltim, lantaran jabatan yang dia emban tak lama lagi berakhir. Dukungan mahasiswa dan masyarakat selama ini ditegaskan jadi motivasi dia dan Isran Noor terus berbuat untuk daerah.
“Atas nama gubernur dan wakil gubernur, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bekerja sama, mohon maaf lahir batin. Selama memimpin selama ini, pasti banyak kekurangannya, tapi semoga kekurangan itu memacu kita untuk membangun lebih baik ke depan,” katanya.
Sementara itu, Isran Noor berpesan agar Pj gubernur Kaltim yang memimpin Kaltim setahun ke depan, melanjutkan program pemprov yang sudah berjalan. “Yang penting jangan bernuansa politis. Program yang sudah ada, tinggal dilanjutkan,” ungkapnya. “Hampir semua yang saya programkan dengan bapak wakil gubernur adalah prioritas,” kata Isran yang setelah upacara langsung berangkat ke Jakarta untuk menghadiri upacara penurunan bendera di Istana Merdeka.
Pada bagian lain, Sekprov Kaltim Sri Wahyuni buka suara soal namanya yang menjadi salah satu kandidat Pj gubernur. Dia menyebut, siapa pun yang menjadi sekretaris daerah memang punya pulang untuk menjadi Pj. “Jadi bukan karena perempuannya, tapi karena jabatan itu memang menjadi salah satu untuk bisa diusulkan. Siapa pun nanti yang terpilih harus mengikuti perencanaan yang sudah dirancang,” tegasnya. Sebab, pemprov telah punya rencana pembangunan daerah (RPD) Kaltim 2024-2026. “Tapi siapa pun yang akan melanjutkan kepemimpinan sudah punya RPD dan sudah ada pergub-nya. Makanya dibuat itu untuk mengisi masa transisi ini dan kita sudah siapkan,” ungkapnya. (riz/k16)