TANJUNG REDEB - Pembangunan di Tanjung Redeb tengah digencarkan, misalnya peningkatan jalan dan drainase di beberapa titik seperti Jalan Diponegoro, peningkatan badan jalan di Jalan Gajah Mada, hingga mempercantik kawasan Jalan Ahmad Yani.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, pun melakukan pengecekan langsung pekerjaan, satu di antaranya melihat perkembangan peningkatan drainase di Jalan Diponegoro, Selasa (22/8).
Dalam peninjauannya meminta agar kedalamannya bisa ditambah, sehingga ketika aliran saat hujan, air tidak meluap. “Saya minta lebih dalam, supaya lumpur-lumpur nanti mengendap tidak menyebabkan banjir lagi di sejumlah kawasan di perkotaan,” ucapnya.
Dalam peningkatan drainase juga sebutnya, tak hanya sekadar melakukan normalisasi saluran sekunder dan primer saja, tetapi juga akan menjadi penataan kawasan pedestrian. “ini sebagai permudah akses masyarakat. Nanti kan yang di Jalan Dipenogoro ini akan dirapikan juga trotoarnya,” ujarnya.
Apalagi peningkatan di kawasan Jalan Ahmad Yani, sebagai salah satu kawasan favorit masyarakat Berau untuk jalan-jalan dan menikmati jajanan mendapatkan perbaikan. Sehingganya diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata dan kuliner. “Apalagi di tepian jadi pusat hiburan di sana sehingga lebih nyaman, semua diganti trotoar baru juga,” pungkasnya.
Sebelumnya, DPUPR Berau melaksanakan proyek senilai Rp 28,9 miliar untuk mengatasi beberapa wilayah yang kerap tergenang saat intensitas hujan yang besar di seputar Jalan Diponegoro. Misalnya di Gang Karomah, Jalan H Isa III, yang tergenang sekitar 10-15 centimeter saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Kawasan Drainase Jalan Diponegoro DPUPR Berau, Muhammad Syahdan Shah, menjelaskan, panjang akumulasi pekerjaan yang dimulai dari simpang tiga Jalan Diponegoro-Jalan Gunung Panjang hingga Jalan Karang Mulyo sepanjang 980 meter.
“Yang kita tangani, gorong-gorong ada tiga titik Jalan H Isa, Murjani, dan ujung Karang Mulyo. Di Karang Mulyo sepanjang 300 meter, dengan ukuran 3,5 meter x 2,5 meter,” jelasnya, Kamis (17/8).
Kegiatan ini sendiri nantinya akan memaksimalkan jaringan pembuangan air atau drainase primer yang terletak di sepanjang Jalan Diponegoro, hingga Karang Mulyo. Sedangkan saluran pembuangan yang berada di Jalan H Isa III dan Jalan Murjani II merupakan saluran pembuangan sekunder.
“Pembangunan ini untuk menangani genangan sebagaimana diketahui, misalnya di Gang Karomah itu selalu tergenang jika waktu-waktu tertentu selama dua tahun terakhir,” jelasnya.
Sehingganya, ketika titik-titik genangan yang disebabkan debit air tidak tersalurkan, bisa teraliri melalui saluran primer sehingga tidak tergenang. Dari pembuangan sekunder di H Isa 3 dibuang ke pembuangan primer di Jalan Diponegoro. “Kita perbesar dimensinya sehingga bisa menampung tumpahan itu,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Preservasi Jalan dan Jembatan, Junaidi, mengatakan, bahwa untuk revitalisasi jalan dan bangunan pelengkap yang ada di Jalan Ahmad Yani saat ini tengah dalam pengerjaan. “Sudah mulai di kerjakan di bulan Agustus ini dan target selesai akhir tahun 2023 ini,” ujarnya kepada Berau post, Selasa (15/8).
Proyek yang menelan anggaran Rp 27 miliar itu, memiliki panjang 400 meter untuk yang berada di Jalan Ahmad Yani, revitalisasi jalan dan bangunan itu memiliki dua sisi yaitu di sisi sungai dan sisi pertokoan. “Untuk yang di sisi sungai itu lebar rata-rata kurang lebih 6 meter, jadi ada sekitar penambahan 2 meter yang memakan bahu jalan,” bebernya. (*/sen/sam)