TANJUNG REDEB – Penyebaran penyakit Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pada semester I tahun ini saja, sudah terdapat 36 kasus terbaru.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinkes Berau, Garna Sudarsono, peningkatan kasus tersebut, didapati oleh tim Dinkes, saat melakukan razia di tempat hiburan malam (THM). “Benar ada peningkatan, dan rata-rata pendatang,” katanya, kemarin (24/8).
Ia menuturkan, peningkatan kasus ini masih menjadi momok yang menakutkan. Dimana, dengan adanya peningkatan kasus, berpengaruh pada pergaulan bebas. Di sisi lain, pihaknya mengklaim tidak henti terus melakukan sosialisasi. “Sosialiasi sudah dilakukan, baik kami yang turun atau melalui puskesmas,” ucapnya.
Garna mengatakan, pada tahun lalu, sebanyak 48 kasus, dan hingga kini yang masih menjalani pengobatan sebanyak 96 orang, merupakan akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir, sebanyak 6 pasien HIV/AIDS di Berau meninggal dunia. “Benar, tahun lalu ada 5 dan tahun ini ada 1 orang,” tuturnya.
Kasus HIV/AIDS memang tidak lepas dari peran semua pihak dalam memberantasnya. Masyarakat diminta jangan tutup mata dan telinga. Jangan sampai penyakit ini menyebar dengan bebas, sedangkan hingga kini belum ada obat untuk penyakit tersebut. “Ini jadi atensi juga. Kasus terus meningkat,” ungkapnya. Diungkapkan Garna, rentan usia masyarakat yang terpapar HIV/AIDS yakni di angka 20-40 tahun. Dimana, gejalanya kerap kurang disadari oleh si penderita, hingga menganggap hal tersebut hanya gejala sakit biasa. “Jangan malu dan takut periksakan diri. Ini kan untuk kebaikan juga,” tambahnya.
Dijelaskannya, gejala HIV/AIDS yakni dalam beberapa minggu infeksi HIV penderita akan mengalami gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang. “Dalam beberapa kasus, orang yang terkena HIV tidak mengalami gejala apapun. Namun, mereka masih dapat menularkan virus ke orang lain,” bebernya. (hmd/sam)