TANJUNG REDEB – Inseminasi Buatan (IB) yang dilakukan Dinas Peternakan dan Pertanian (Distanak) Berau tak pernah mencapai target dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Distanak Berau, Eko Wahyu menyampaikan, realisasi IB di tahun 2022 tidak mencapai target yang sudah ditentukan sebanyak 1080 hewan ternak sapi. Sedangkan yang terealisasi hanya 778 hewan yang dilakukan IB.
“Di tahun 2021 juga tidak mencapai target, target kami 1.080 yang terealisasi hanya 1.074, kurang sedikit saja,” ucap Eko Kepada Berau post saat ditemui di ruang kerjanya.
Pada tahun 2023, target IB sebanyak 900 ekor sapi maupun kambing. Namun hingga Agustus ini baru mencapai 406 hewan ternak sapi dan kambing yang berhasil dilakukan program IB.
“Program IB ini dari pusat, kami di daerah hanya menjalankan saja yang setiap harinya mengirim hasil perkembangan IB ini,” beber Eko. Tujuan dilakukan IB ialah untuk memperbaiki generasi hewan ternak agar bibit dan kualitas hewan menjadi lebih baik dari sebelumnya
Untuk wilayah peternakan yang ada di Kabupaten Berau ini sendiri terbagi di beberapa kecamatan, seperti kecamatan Gunung Tabur, Teluk Bayur, Segah, Sambaliung, Biatan, Talisayan dan Batu Putih.
“Untuk kecamatan yang belum kami lakukan IB itu ada beberapa faktor, salah satunya terkendala anggota yang ada di sana dan ada beberapa anggota memang yang belum mengikuti pelatihan,” ungkapnya.
Eko melanjutkan, realisasi IB di tahun ini akan suli mencapai target. Karena ada beberapa faktor, sempat terjadinya Covid-19 dan juga wabah penyakit PMK yang juga sempat melanda Indonesia.
“Meski hingga saat ini Kabupaten Berau masih zona hijau PMK, namun dampaknya juga terasa. Karena banyak peternak yang menjual hewan ternak mereka padahal sudah dilakukan IB,” tuturnya.
“Jadi hewan yang sudah dilakukan IB dan dijual tidak masuk catatan kami, karena kami tidak tahu IB itu berhasil sampai lagi atau tidak,” tutupnya. (adm/arp)